Rabu, 27 Agustus 2014
Protap Riau.Com, Pekanbaru – Stok sembako di sejumlah pasar tradisional mulai menipis. Bahkan beberapa sembako yang dijual terjadi kenaikan. Alasan pedagang menaikan harganya karena sembako telah naik di tingkat distributornya.
Kenaikan signifikan terjadi pada bawang merah, cabai rawit, wortel dan daging ayam. ‘’Bawang merah, wortel, buncis dinaikan dari pemasok, mereka sebut karena pengaruh pembatasan BBM subsidi,” ungkap Ainul Safwan, salah seorang pedagang, Selasa (26/8).
Dikatakan Ainul, di Pasar Pagi Dupa Pekanbaru yang mulai resah dengan dampak pembatasan BBM bersubsidi. “Harga berbagai sayur mayur dan lainya dari Sumbar rata-rata naik. Tentu kami naikan juga harga ecerannya, alhasil pembeli yang keberatan,” tambah Ainul.
Ainul mendapatkan informasi dari Distibutor jika terjadi kelangkaan BBM di lintas Sumatera Barat-Pekanbaru. Alhasil, pasokan hari ini tidak ada yang tiba di Pekanbaru.
“Akibat pembatasan BBM solar subsidi tersebut saja pasokan tidak lagi tiap hari datang, sekarang infonya BBM langka, wah bisa gawat pasokan terhenti. Sekarang pasokan sembako mulai menipis karena pasokan sepekan hanya tiga kali saja,” terangnya.
Harga sejumlah sembako yang mengalami kenaikan di antaranya, bawang merah harga normalnya Rp22 ribu naik menjadi Rp30 ribu per kilogram, cabai rawit harga normalnya Rp32 ribu naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. Buncis harga normal Rp10 ribu naik menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Harga wortel normalnya Rp10 ribu naik menjadi Rp12 ribu, sedangkan harga ayam yang normalnya Rp18 ribu naik menjadi 25 ribu per kiloramnya. Sejumlah sembako yang mengalami kenaikan tersebut sebagian besar didatangkan dari Sumbar.
Keresahan selain dialami pedagang juga dirasakan distributor. Iwan (43) salah seorang distributor sembako mengatakan jika distribusi sembako dari Sumbar tidak seintens sebelumnya. Bahkan hari ini tidak ada karena BBM solar dan premium langka.
“Sejak pembatasan BBM solar subsidi distribusi dijarak sepekan hanya tiga kali. Kami dapat informasi juga jika hari ini BBM langka,” kata Iwan.
Terkait dampak BBM tersebut belum diketahui secara rinci Disperindag. Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru Masirba H Sulaiman mengatakan jika BMM sangat berdampak terhadap harga sembako dan pasokan.(Rpg/Dk)
Comment