Penyelamatan Partai Golkar. ©2014 merdeka.com/imam buhori
Sabtu,16 Agustus 2014
Protap Riau.Com, Jakarta – Politikus senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita menyatakan lambatnya dorongan Musyawarah Nasional (Munas) dari pengurus DPD I maupun DPD II disebabkan adanya ketakutan sanksi pemecatan yang dilakukan pengurus Golkar di DPP. Tekanan secara psikologis itu membuat pengurus di daerah takut memberikan dukungannya agar Munas dipercepat.
“Jawabannya cuma 2, rekomendasi dari pengurus pusat dan daerah, tetapi sekarang DPP masih kuat dan yang bicara berbeda dipecat, DPD juga dipecat, kemudian di DPD I juga takut dipecat, DPD II takut dipecat. Semua sepertinya mendukung. Sekarang bukan karena keyakinan tetapi karena takut,” kata Ginandjar usai diskusi politik di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8).
Padahal, menurutnya, apabila Munas dilakukan bisa sebagai solusi untuk mengatasi konflik internal yang selama ini terjadi di Golkar. Menurutnya apabila Munas segera digelar, maka pengurus bisa memilih terlibat di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan.
“Yang sekarang di dalam pimpinan DPP Golkar bisa masuk lagi, bisa rebut kembali. Apakah tetap berada di pemerintahan atau di luar pemerintahan boleh-boleh saja,” kata dia.
Sementara itu, secara pribadi Ginandjar mengaku tidak setuju digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang diajukan beberapa elite partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, dia menilai, apabila Munaslub digelar akan ada perpecahan di partai tersebut.
“Saya tidak menghendaki adanya Munaslub karena Munaslub akan memecah partai Golkar, saya menghendaki partai Golkar secara sukarela menyerahkan Munas sebelum 4 Oktober,” pungkasnya.(Mrd.C/Dk)
Comment