by

BLH Meranti Akan Turunkan Tim Ahli Kelokasi Pembuangan Limbah PT Sara Rasa

-Redaksional-48 views

+Respon Keluhan Nelayan
Sabtu, 25 Oktober 2014
berita 3-limbah 2Foto:defri
Protap Riau.Com, Meranti – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten kepulauan meranti, Provini Riau dalam waktu dekat berjanji akan segera menurunkan tim ahli ke lokasi tempat pembuangan limbah cair yang dilakukan oleh PT Sara Rasa Biomas yang menyebabkan puluhan nelayan sejak tiga bulan terakhir tidak lagi melaut akibat ikan yang telah punah.

Hal ini disampaikan kepala kantor Badan Lingkungan Hidup(BLH) kepulauan meranti,Irmansyah melalui selulernya ketika dihubungi Protap Riau.Com, rabu(21/10) Menurutnya, Pihaknya belum mengetahui atau belum dapat laporan soal adanya pencemaran limbah cair disekitar perairan selat air hitam. Sehingga menyebabkan puluhan nelayan tidak lagi melaut akibat ikan punah.

“Wah,Kalau demikian adanya,kita mohon dukungan dari para nelayan, wartawan maupun lsm soal pembuangan limbah cair yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.”Tutur Irmansyah”.

Ia menambahkan, Sejauh ini kita memang belum dapatkan informasi maupun data lengkapnya, Ungkap Irmansyah yang mengaku sedang dinas luar yakni di jakarta.

Lanjut Irmansyah lagi,Kalau memang benar kondisinya demikian,dimana para nelayan yang selama ini mencari nafkah disekitar pantai selat air hitam tidak lagi beroperasi akibat ikan nya tidak ada lagi, dan disebabkan oleh limbah dari perusahaan itu, Jelas perlu ditindak lanjuti secara cepat.

Irmansyah, Memohon dukungan sempel limbah yang dibuang kelaut oleh pihak perusahaan, Sampel tersebut untuk kita gunakan uji labfor. kita kita punya tim ahli dalam hal pengujian sempel limbah nantinya.

Guna menindak lanjuti temuan kawan kawan dilapangan dimana masyarakat nelayan kita tidak lagi melaut disekitar operasional PT.Sara Rasa biomas yang membuang limbah ke laut, dalam waktu dekat ini akan segera kita tindak lanjuti dengan menurunkan tim ahli, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.”Kata Irmansyah menambahkan”.

Irmansyah pun meradang, Jika nanti dalam penyelidikan dilokasi benar-benar kita temukan adanya limbah berbahaya dan mengancam biota air, salah satunya yakni mengakibatkan punahnya ikan sehingga merugikan kalangan nelayan kita. Pasti akan Kita sikat perusahaan yang semena-mena telah membuang limbah kelaut.

Ditempat terpisah, Buyung ketua LSI Kabupaten kepulauan meranti, pun meradang ketika melakukan investigasi bersama Protap Riau.Com kelokasi pembuangan limbah yang dilakukan oleh PT Sara Rasa Biomas.

Sambil bergumam. ketua Lsi Buyung Ini mengatakan, investor atau perusahaan ini harus ditindak tegas, jika tidak. rakyat sekitar apalagi para nelayan tidak akan bisa lagi mencari makan akibat limbah yang di buang oleh PT. Sara Rasa biomas. jadi tidak ada alasan lagi buat aparatur terkait untuk tidak menindak tegas perusahaan pembuang limbah ke laut.

jangan sampai dibiarkan hal ini terus terjadi dikabupaten kepulauan meranti.”Tutup Buyung”.

Irmansyah dan Buyung tidak sendiri berpendapat yang sama, Arduan salah seorang kepala dusun 3 desa bokor mengatakan kepada Protap Riau.Com. Dahulu,sewaktu perusahaan ini belum beroperasi. Nelayan disini perharinya bisa mendapatkan penghasilan minimal 200 ribu rupiah.

Lain dahulu, lain pula sekarang, penghasilan perhari kini cuma 30 Ribu perhari. itupun susahnya minta ampun. karena ikan hasil tangkapan mereka selain mati terkena limbah, juga lari menjauh dari lokasi di mana PT. Sara Rasa Biomas beroperasi saat ini.”Tutur Arduan”.tampak murung.

Arduan pun termenung ketika bercerita, Akibat pencemaran limbah dilaut sungai bokor ini, masyarakat nelayan sini, sejak tiga bulan terakhir tidak ada satu nelayan pun yang turun melaut kelokasi itu, kalaupun turun melaut mencari ikan, nelayan kita kelaut yang posisinya jauh dari lokasi penangkapan mereka selama ini. dan tentunya, pasti memakai biaya yang tidak sedikit pula harus dikeluarkan oleh para nelayan kita ini.

sementara penghasilan tidak begitu menjamin, yang ada malah rugi. Sementara kebanyakan nelayan sudah mulai beralih provesi, kebanyakan jadi TKI di malaysia dan bertani.”tutup Arduan”.Defri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed