by

Korupsi Di kab. Meranti, KPK Jangan Seperti Polisi India

-Redaksional-162 views

Foto_jembatan selat rengit
Kamis, 04 September 2014
Protap Riau.Com, Selat Panjang – Sore itu, udara sejuk dari hembusan angin laut kian pekat terasa, ketika perjalanan berakhir di sebuah pemandangan yang tidak lazim dilihat di depan mata. Pasalnya, Tumbuhnya puluhan pancang beton yang sudah tertanam di area tepian pantai nan bergambut berwarna kecoklatan. Tetapi tiada tampak seorang pun pekerja yang melakukan aktivitas pekerjaan sebuah jembatan. onggokan tiang beton masih berserakan, yang bertanda pekerjaan belum usai, di atas Langit tampak gelap dan di sertai rintik hujan di sepanjang perjalanan dari sungai rawa kabupaten Siak sampai ke desa semukut kecamatan Tebing Tinggi Barat kabupaten Meranti.Foto_market jembatan selat rengitFoto:wikipedia.
Tujuan Pemerintah kabupaten Meranti memang mulia, yakni dengan Motto Mari Bersama membangun Kabupaten Meranti’’ memang tidak sesuai dengan slogan yang di elukan ketika kita akan melintasi Pembangunan jembatan Selat Rengit yang tampaknya terancam gagal, pasalnya proyek Multi Years tahun jamak yang dananya berasal dari APBD tahun anggaran 2012-2014 senilai Rp.447.611.387.000,- kondisinya pelaksanaan di lapangan hasilnya sangat mencemaskan sekali, karena penyelesaian pekerjaan berakhir Desember 2014. Hingga saat ini hampir 2(Dua) bulan sejak puasa kemarin tidak ada aktivitas yang berarti di lokasi pembangunan jembatan Selat Rengit ini bang, Tutur Roni salah seorang warga kepada Protap Riau.Com ketika mengunjungi desanya yakni desa semukut, Sepekan silam(29/08) yang tampak asyik duduk di dermaga pelabuhan semukut sambil menunggu kompang/perahu yang akan membawanya ke seberang sungai.

Sambil menunjuk sebuah Plank, Roni pun bertutur. Kini, yang ada di lokasi ini cuma plank pembangunan yang berdiri terlihat kokoh walau tidak ada pekerja yang bekerja di lokasi pelaksanaan proyek yang sumber dananya berasal dari APBD kabupaten kepulauan Meranti tahun anggaran 2012-2014, sepertti yang tertulis di plank itu, dengan menelan dana yakni sebesar Rp.447.611.387.000,- jangka waktu 790 hari kalender, lokasi Tebing Tinggi Barat (P. Tebing Tinggi) desa Semukut P. Merbau. Dengan nama Pelaksana Joint Operasionil (JO) yakni, PT. Nindya, PT. Relis dan PT. Mangku Buana, Konsultan Pengawas JO, PT. Diantama Rekanusa dan PT. Maratama Cipta Mandiri. Yang bisa kita pastikan terancam gagal, karena penyelesaian pekerjaan berakhir desember 2014.

Di Tempat terpisah, kalo Proyek Pembangunan Jembatan Selat Rengit itu pun bisa di bangun juga. Tentu, itu mungkin sama dengan cerita film india yang menggunakan ribuan jin untuk membangun sebuah candi sindir Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Meranti H.M.adil SH ketika Protap Riau.Com Menyambangi kediamannya di selat Panjang.
protapFoto:Seketaris Komisi II DPRD Kab.Meranti H.M,Adil.SH Suaranya pun, Kian membesar. Ketika bersemangat mengatakan jika KPK ingin memberantas korupsi datang lah ke kabupaten Meranti ini saat ini. Mumpung proyek ini baru berhenti dalam pelaksanaannya. Kalo di tunggu duit habis buat apa menangkap koruptor yang telah menghabiskan duit rakyat kabupaten meranti ini. Kata H.Adil dengan nada kesal.

H.Adil Menambahkan, KPK Janganlah seperti polisi india, Jika sudah banyak orang korupsi dan uang sudah habis pula baru polisi india datang. saya adalah anggota dewan yang tidak setuju dengan Proyek Multi years kabupaten meranti. Yakni pembangunan jembatan selat rengit dan pelabuhan international selat panjang. alasannya, Mou Proyek Multi Years ini tidak pernah di bahas di tingkat komisi –komisi Di DPRD kab.meranti. dan itu pun hanya persetujuan antara bupati Kabupaten Meranti dengan ketua dprd kab. Meranti.

Jika di taksir, 2 (Dua) kegiatan proyek multi years tadi telah menelan dana apbd kab.meranti sebanyak 650 milyar lebih. Dan semua itu tidak ada memakai anggaran APBN dan anggaran dari Provinsi Riau. Kini, 2 (Dua) Proyek malang ini tinggal menghitung bulan lagi akan berakhir dan di pastikan pada akhir desember 2014. Di perkirakan, sumber dana APBD Kab. Meranti 2012 ke 2013/2014 dan di masukkan ke dalam 3 kali anggaran tiap tahunnya.’’ Kesal H.Adil SH’’.yang juga terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Kab.Meranti

Ia menambahkan, Sementara itu, Akhir kontrak pengerjaan pelabuhan dermaga apung ini juga akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mendatang. Hingga, menelan dana yang tidak sedikit pula yakni berjumlah 280 Milyar lebih. Sedangkan izin pembangunan pelabuhan dermaga apung international Selat Panjang ini merupakan salah satu yang pertama di Indonesia .

Hanya berstatus menunggu izin dan belum menggantongi izin dari pusat(kemenhub). Jika ingin membangun jembatan serta Pelabuhan apung tersebut janganlah 100 % menggunakan APBD murni kabupaten meranti. Karena masih banyak yang mesti di perbuat yakni seperti pengentasan kemiskinan, Penambahan prasarana jalan di setiap kecamatan yang kian memperparah masyarakat di seberang kota Selat Panjang serta penambahan dalam sector pendidikan untuk masyarakat kabupaten Meranti kedepan.’’Tutup H.M.Adil.SH’’.

Di tempat terpisah salah seorang tokoh Pemuda yang juga menjabat senagai Ketua Gerakan Anti Madat (Granat) Kab. Meranti Ruslan yang biasa di sapa Cik Lan, juga sangat menyayangkan tindakan Pemerintah Kabupaten Meranti ketika bercerita kepada Protap Riau.com di dermaga pelabuhan Kota Selat Panjang sambil menikmati secangkir kopi hangat di kala malam menjelang. Kita rasa, pelaksanaan pembangunan dermaga apung dan jembatan Selat Rengit tidak mungkin bisa terbangun karena masa kontrak akan berakhir pada 31 Desember 2014 yang tinggal beberapa bulan lagi.

Semestinya, dari awal sudah seharusnya di cegah layak atau tidaknya Proyek multi Years ini di laksanakan. Anehnya lagi, Pembangunan Jembatan Selat Rengit itu pun kini berhenti dengan sendirinya, tentu kita semakin bertanya kenapa harus berhenti pula pembangunan jembatan Selat Rengit itu. ‘’Ungkap Cik Lan dengan Raut wajah keheranan’’.

Cik Lan pun berharap, agar KPK secepatnya memeriksa pihak yang terkait langsung dengan proses pembangunan mega proyek di kabupaten Meranti agar masyarakat tidak bertanya-tanya. Kita menduga banyaknya keterlibatan pihak yang berkepentingan dalam proyek Multi years itu. Dan bukan saja hanya Bupati Kab. Meranti Drs.Irwan. M.si dan ketua DPRD Kabupaten Meranti saja yang terlibat. tetapi bisa saja beberapa anggota dewan pun juga ikut terlibat dalam mega proyek pembangunan Jembatan Selat Rengit yang menghubungkan antara Pulau Tebing Tinggi dengan Pulau Merbau di Kabupaten Meranti nan malang. Dedi Koboy

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed