Sabtu, 04 Oktober 2014
Protap Riau.Com, SELATPANJANG – Pemerintah pusat, serta Provinsi Riau diharapkan dapat segera turun langsung dan berperan aktif dalam mendukung pemerintah daerah kabupaten Meranti dalam upaya penyelamatam pulau terluar di sumatera. khususnya,yang berada di kabupaten selat panjang. yakni pulau rangsang, pulau merbau, serta pulau Tebing Tinggi. Hingga saat ini, kondisinya nyaris tenggelam atau terkikis habis oleh terpaan gelombang air laut. Salah satunya soal abrasi pantai di 3(Tiga) pulau yang ada di kabupaten kepulauan meranti.
Sebut saja Ramlah, warga Desa kedabu Rapat kecamatan Rangsang Pesisir ketika di Jumpai di desanya. ia mengatakan abrasi yang ada di pesisir pantai kecamatan Rangsang Pesisir atau tepatnya yang berada di pemukiman warga kini sudah mulai air meninggi hingga selutut. yang disebabkan karena habisnya hutan bakau/Mangrove serta kurangnya perhatian pemerintah tentang abrasi yang saat ini mulai di terjadi kecamatan Rangsang Pesisir.
Di tempat terpisah, Sebut saja Tika(24) salah seorang warga kedabu Rapat juga sependapat, abrasi terjadi begitu cepat. setiap pergi ke pantai pasti sudah bertambah terus abrasinya. kepedulian warga sangat kurang, kebayak bersifat masa bodoh, tindakan dari pemuka desa juga sangat jarang terlihat.
Lain lagi yang terjadi di Kecamatan Merbau, Salah seorang warga teluk Belitung yang juga salah seorang Mahasiswa perguruan tinggi swasta di pekanbaru sebut saja Arif (24) ketika di minta tanggapannya. ia mengatakan abrasi yang terjadi di Teluk belitung kecamatan Merbau kabupaten Meranti saat ini di sebabkan oleh keserakahan manusia itu sendiri. yang mana lebatnya hutan bakau atau mangrove telah habis di babat untuk pembuatan arang atau di tebang secara liar.
Penebangan Hutan mangrove secara liar atau tidak terkendali oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tentu menjadi pemicu abrasinya tanah yang memang bergambut. Serta mudahnya gelombang dari kapal yang lewat untuk mengikis tanah yang berada di pinggir pantai. Serta apabila pasang datang, tanah itu tidak akan mampu menahan karena ketiadaan hutan bakau/mangrove untuk menahan abrasi dari laut.”kesal Arif”.Mengakhiri.
Ditempat Terpisah, kepala dinas kehutanan dan perkebunan pemda kepulauan meranti Ma’mun Murod, Kepada Protap Riau.Com diruang kerjanya pada kamis(2/10) kemaren mengatakan,”Berdasarkan data yang kita miliki,Tiga pulau terbesar yang ada dikabupaten paling bungsu di Provinsi Riau ini,Telah mengalami pengikisan daratan atau abrasi pantai secara besar-besaran atau tingkat abrasinya terbilang sangat parah.
Ironisnya lagi, Ketiga pulau besar yang daratannya mengalami pengurangan secara besar-besaran akibat gelombang air laut, yang telah terjadi di Pulau padang, Pulau Merbau,Dan Pulau Rangsang, abrasi diketiga wilayah ini harus secepatnya kita tanggulangi secara berkesinambungan dengan skala besar.”Tutur Murod”.
Ia menyebutkan, Banyak sekali faktor atau penyebab terjadinya pengikisan daratan atau yang lebih dikenal dengan nama abrasi pantai. Penyebab abrasi besar-besaran yang terjadi ditiga wilayah kepulauan yang ada di kabupaten meranti, disebabkan oleh posisi letak geografis wilayah kita ini yang berhadapan langsung dengan selat Malaka uang mana berganti musim ketika datang gelombang musim utara.
Kita pun sudah tau jika perairan selat malaka itu terkenal sebagai peraiaran yang memiliki tingkat kepadatan transportasi laut yang sangat pesat di dunia.”Ungkap Murod”.
ia memastikan, ketika terpaan gelombang air laut musim utara yang ketinggianya berkisar antara 7-10 meter, Dan selalu datang disetiap memasuki musim penghujan atau memasuki penghujung tahun, diperparah lagi, oleh gulungan gelombang air yang ditimbulkan oleh padatnya jalur transportasi diperairan tersebut, yang umumnya dilalui kapal-kapal tanker, Tentu saja posisi daratan atau pantai kita yang kondisinya sangat labil yang umumnya tanah gambut itu, Dengan mudahnya hanyut dibawa gelombang air laut.
Akibatnya,Banyak daratan atau pantai yang ada di tiga pulau kita ini,lambat laun kondisinya terus mengecil akibat dibawa hanyut gelombang.
Sehingga, Luas daratan kita mengalami penyusutan,dan ditaksir pengikisan daratan kita pertahun antara 30-50 meter,Jika masalah seperti ini tidak segera ditanggulangi secara serius dan kontinyu.”Kata Murod”.
Murod khawatirkan, Daratan yang di miliki kabupaten Meranti akan semakin mengecil, Pemerintah kabupaten kepulauan meranti,telah berupaya melakukan pencegahan abrasi, sebut saja melalui program penanaman hutan mangruve dilokasi yang parah terkena abrasi,pembangunan turap pemecah gelombang yang terbuat dari beton maupun kayu nibung,hanya saja upaya pencegahan tersebut belum membuahkan hasil secara maksimal.
Tambah Murod lagi, Kita berharap sekali,kepada pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Riau, Untuk tidak menunda-nunda waktu lagi, Agar segera turut andil menyelesaikan masalah abrasi yang terjadi di kepulauan meranti ini, Seperti upaya pemerintah pusat yang lagi giat-giatnya menyelamatkan wilayah perbatasan dari hilangnya pulau pulau terluar akibat terkena abrasi maupun dicaplok oleh pihak asing, inilah langkah yang sangat tepat dan harus dilakukan bersama jika tidak ingin kehilangan Pulau di kabupaten Meranti Ke depan.
Defri
Comment