by

Produk Sagu Asal Meranti Dari Dulu Memang Sudah Terkenal Dan Berkualitas Dunia

-Berita Foto-87 views

Sabtu, 27 Desember 2014
keterangan foto: Hafizan abbas.politisi partai PKB yang juga sebagai anggota komisi 3 didprd meranti periode 2014-2019 sedang memegang mig dalam sebuah acara.
Protap Riau.Com, SELATPANJANG – Hafizan Abbas adalah salah seorang Politisi partai kebangkitan bangsa(PKB), Saat ini juga duduk sebagai wakil rakyat di gedung DPRD Kab. Meranti periode 2014-2019. Ketika berbincang-bincang dengan Protap Riau.Com diruang kerjanya selasa(23/12) digedung dewan jalan dorak kota selatpanjang. Ketika dimintai tanggapanya seputar pidato Bupati kepulauan meranti Drs H Irwan Nasir Msi pada sidang paripurna HUT Meranti ke-6 diruang sidang paripurna gedung dewan tanggal `19 desember 2014 lalu.

Pihaknya menilai, jika pidato bupati meranti memang enak sekali didengar telinga. Tapi sangat sulit untuk dapat dirasakan, sebab apa yang disampaikan itu cenderung seperti karangan ilmiah, Dan bukan karya ilmiah.

Pasalnya, Apa yang disampaikan oleh Bupati kepulauan meranti Drs H Irwan Nasir Msi. Dalam pidatonya pada saat sidang paripurna HUT Meranti ke-6 diruang sidang gedung DPRD meranti jalan dorak kota selatpanjang pada tanggal 19 desember 2014 lalu. Hanya saja kalau saya nilai, Pidato bupati tersebut cenderung pemaparan sebuah karangan ilmiah bukan hasil kajian ilmiah, Artinya disini, pidato bupati itu cenderung menyejukkan situasi pendengar, Dan sebaliknya hasil pemaparanya itu sebagain besar tidak bisa dibuktikan atau tidak bisa dinikmati.”Ungkap Hafizan abbas diruang komisi III DPRD Kab. Meranti itu”.

Menurut Hafizan lagi, Memang apa yang disampaikan oleh Bupati kepulauan Meranti Drs H Irwan Msi pada pidatonya. Mengatakan bahwa produk tanaman perkebunan sagu masyarakat yang ada di kabupaten kepulauan meranti ini sudah diauki. Sagu asal meranti berkualitas terbaik didunia. Bahkan bupati sempat memamerkan kepada publik soal kinerjanya dalam peningkatkan ekonomi kerakyatan yang dianggap berhasil.

Khususnya upaya pemerintah daerah didalam meningkatkan produksi dan kualitas sejumlah hasil perkebunan masyarakat seperti sagu, getah, kopi dan kelapa yang mana hasil perkebunan tersebut adalah produk perkebunan yang dapat diandalkan mampu menopang pertumubuhan ekonomi masyarakat didaerah ini.”Kata hafizan”.

Saya nilai, Bupati harus menyadari bahwa, Hasil perkebunan sagu yang dibudidayakan oleh masyarakat kepulauan meranti. Sebenarnya sejak dulu atau sebelum daerah ini menjadi kabupaten sendiri, Memang hasil produk tanaman sagu daerah kita ini sudah terkenal dilevel dunia begitu juga kualitas sagu kita memang dari dulu diakui berkualitas dunia.

Kalau tidak berkualias dunia, Manalah mungkin sejumlah pemerintah daerah yang ada di negara kita datang ke daerah kita dalam rangka belajar bagaimana mengelola hasil tanaman sagu guna dijadikan produk berkualitas unggulan. Dan ini pernah dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi papua, dan beberapa pemerintah daerah di pulau jawa semasa daerah kita ini masih berada dibawah naungan pemerintah kabaupaten induk yakni Kab.Bengkalis.”Ungkap Hafizan”

Jadi, Perlu digaris bawahi tidak ada campur tangan pemerintah daerah kabupaten kepulauan meranti, Terkait produk sagu asal meranti yang kualitasnya diakui dunia. Sebab sebelum bupati lahir, Produk sagu ini selain sudah terkenal dipasaran domestik juga sudah membahana dipasaran internasional,”Ketus hafizan”.

Ia Menilai, Begitu juga soal anggapan pemerintah daerah kepulauan meranti yang menilai mampu menaikan dan menumbuh kembangkan sejumlah sektor perkebunan masyarakat yang selama ini dijadikan komoditi andalah. Lalu, dikatakan keberhasilan pemkab dalam meningkatkan kualitas serta produksi sejumlah hasil perkebunan dinilai telah mampu mengangkat harkat pendapatan ekonomi masyarakat.

Pertanyaanya apakah bupati sadar, jika selama dua tahun terakhir komoditi andalan disektor perkebunan yang selama ini digeluti sebagian besar masyarakat meranti. Dari empat sektor andalan yang ada Seperti Tanaman kebun sagu, Getah karet. Kopi torabica dipulau rangsang, Serta tanaman kelapa. Dalam dua tahun terakhir harga jualnya yang masih stabil dan dianggap masih bisa menopang perekonomian masyarakat tinggal hasil tanaman sagu semata, Sementara tiga komoditi perkebunan lainnya, seperti tanaman getah, Kopi dan kelapa mengalami penurunan secara drastis harga jualnya.”Ungkap hafizan”.

Jadi dimeranti ini, Hanya tinggal 1 komoditi perkebunan saja yang masih bisa diharapkan oleh masyarakat hasilnya, Yaitu komiditi perkebunan tanaman sagu, Hanya saja meskipun harga sagu belum ikut anjlok. Seperti harga getah dan harga kelapa maupun kopi, Namun kita tau. Setiap tahun perkebunan sagu milik masyarakat yang ada di kab.Meranti jumlahnya mulai berkurang disebabkan oleh berbagai hal, kalau dipulau Padang kecamatan putri puyu dan kecamatan pulau merbau, Berkurangnya luas perkebunan sagu masyarakat dikarenakan oleh ribuan hektar kebun sagu milik masyarakat telah di luluh lantakan oleh perusahaan pengelola HTI diwilayah itu yaitu PT RAPP yang jalankan usaha pengelolaan kayu alam dan penamaman pohon kayu akasia dan sudah beroperasi sejak tiga tahun terakhir.”Kesal Hafizan”.

Ironisnya lagi, Terjadinya kebakaran lahan dan hutan diareal HTI PT Nasional Sago Prima(PT NSP) pada bulan februari 2014 lalu di areal HTI perusahaan pengelola sagu dikawasan kecamatan tebing tinggi timur kepulauan meranti Provinsi Riau yang kini kasusnya ditangan pihak aparat kejaksaan dengan ditetapkannya tiga pimpinan samporna group tersebut sebagai tersangkat.

Ternyata investor HTI yaitu PT NSP yang lokasinya mengalami kebakaran hebat itu mengakaibatkan kerugian bagi masyarakat pemilik lahan dan perkebunan sagu yang berada disekitar areal HTI khususnya diseputaran desa teluk buntal dan desa kepau baru kecasmatan tebing tinggi timur. Sebab lahan dan perkebunan sagu milik 410 warga didua desa itu, Yang luasnya lebih dari 3000 hektar itu.Ikut terbakar atas terjadinya kebakaran lahan yang terjadi diareal HTI PT NSP.”Kata Hafizan Abbas”.

Belum lagi, Permasalahan yang sama dan dialami oleh ratusan masyarakat yang ada dipulau rangsang. Kecamatan rangsang pesisir dan kecamatan rangsang atas beroperasinya PT Sumatra Riang Lestari (PT SRL)anak perusanaan PT RAPP yang juga jalankan izin kelola HTI diwilayah itu. Lahan perkebunan sagu, kelapa milik masyarakat Diklaim masuk dalam areal HTI perusahaan. Belum lagi soal penggaliaan kanal yang dilakukan oleh pihak perusahaan HTI dimeranti.”Kata Hafizan”.

Dalam dua tahun terakhir, Tanaman perkebunan masyarakat sering terendam dan gagal panen. Akibatnya kebun mereka terendam air laut yang masuk melalui kanal-kanal diwilayah mereka.”Katanya”.

Hafizan Pun Heran, Jadi logikanya, Apa yang disampaikan oleh bupati dalam pidatonya diacara sidang paripurna HUT meranti ke-6 tanggal `19 desember 2014 lalu. yang berlangsung lebih kurang 45 menit itu. Memang saya akui rasanya enak sekali didengar telinga. Tapi pidato bupati itu jauh dari kenyataan atau jauh dari kondisi yang ada.

jadi sulit untuk dibuktikan, oleh mata kepala kita dilapangan. Sebab kita tau sampai saat ini Kita belum melihat ada sikap nyata yang dilakukan oleh pemda meranti, terkait jeritan ribuan petani getah.”Tutur Hafizan”.

Akibat harga getah yang anjlok tak kunjung naik. Bagaimana mau meningkatkan produksi maupun kualitas produksi hasil perkebunan lainnya. Jika lahan yang ada sudah diklaim oleh perusahaan HTI. Sementara lahan masyarakat yang tersisa selalu digenangi oleh air laut yang masuk melalui pembangunan kanalisasi oleh pihak perusahaan HTI.”Tutur Hafizan abbas dengan nada kesal.”Defri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed