Kamis, 16 Maret 2017
PROTAP RIAU, PEKANBARU – Ternyata, Kota Pekanbaru memiliki Pariwisata yang bersejarah. Sama Halnya, di kabupaten kota lainnya. Setiap, pariwisata tentu sangat berbeda-beda, dimana, pariwisata seperti di kota bertuah kota Pekanbaru yang belakangan ini begitu banyak diminati masyarakat. Untuk, menikmati indahnya peninggalan leluhur tersebut.
Tidak ingin ketinggalan, mengeksplorasi peninggalan sejarah leluhur Kota Bertuah ini, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman turut menikmati kegiatan “Pekanbaru Heritage Walk” yang ditaja beberapa komunitas penggiat wisata di Riau, Minggu (12/3) kemaren. Gubernur Riau, yang akrab disapa Andi Rachman ini tampak berbaur dengan para peserta yang hadir.
“Setelah ditelusuri, ternyata potensi wisata di kota Pekanbaru terutama disungai Siak sangat potensial untuk dikembangkan. Antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan Pekanbaru Heritage Walk juga sangat besar,”Tutur Andi Rachman”.
Melihat potensi yang ada, Andi Rachman berniat untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada dengan menggali nilai dbudaya dan sejarah yang ada di seputaran sungai Siak. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat. Tidak hanya pemerintah saja, namun juga instansi swasta serta masyarakat sekitar.http://
Selamat Datang Di Wisata Riau.. pic.twitter.com/C0j94H4lPE
— ProtapRiau.Com (@ProtapCom) 11 Maret 2017
“Untuk, mengembangkan potensi pariwisata di Riau, pemerintah ingin menggandeng semua pihak yang belakangan ini sudah mulai bermunculan banyak pihak yang ikut berperan mengembangkan pariwisata, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau yang ikut mengembangkan konservasi Desa Buluh Cina ditepi Sungai Kampar,”Sebut Andi Rahman”.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman menuturkan, disekitar sungai Siak masih terdapat banyak objek-objek wisata yang sangat menarik. Contohnya Rumah Singgah Tuan Kadi, Rumah Tenun Kampung Bandar yang telah berdiri sejak 1890, rumah-rumah panggung dari kayu yang sudah berdiri puluhan tahun.
Pelabuhan lama Pekanbaru yang dibangun oleh Belanda pada sekitar tahun 1920, dan gudang Pelindo yang digunakan untuk perdagangan antara Sumatera Timur- Singapura.”Ungkap Fahmizal”. (Tina)
Comment