+ 20 Eskavator Milik PT RAPP di Usir Dari Lokasi Desa Sungai Anak Kamal
Kamis, 15 Januari 2015
Keterangan Foto:Minggu, 4 januari 2015 dari pukul 08.00 wib hingga pukul 18,00 wib Ratusan warga dari empat desa dikecamatan merbau dan kecamatan putri puyu se-wilayah pulau padang kepulauan Kab. Meranti mengusir 20 eskavator dan pekerjanya dari lokasi kerja mereka yang berada di Pulau Padang.(Defri)
Protap Riau.Com, MERBAU– Ratusan warga masyarakat asal empat desa di kecamatan merbau dan putri puyuh,Ahad(5/1)mendatangi tempat eskavator milik PT RAPP yang melakukan penggalian kanal di wilayah hukum desa milik Masyarakat Desa sungai anak kamal, mekar sari, pelantai lukit, minggu 4 januari 2015.
Ratusan Masyarakat, yang turun untuk menghalau 20(Dua Puluh)unit alat berat di wilayah desa sungai anak kamal pelantai, Lukit yang ada dipulau padang selama kurang lebih 14(Empat Belas)jam. Tepatnya dari pukul 08.00 wib sampai pukul 18.00 wib dilokasi di mana, Ratusan masyarakat itu berhasil menghentikan alat berat eskavator milik PT RAPP yang sedang beroperasi, Selanjutnya mengusir eskavator itu keluar dari desa mereka,
Menurut salah seorang Pemuka Masyarakat Sungai Anak Kamal Abdul Munif melalui Telpon selulernya, senin (6/1)Kami yang terdiri dari masyarakat dari 4(empat)desa yang ada di kecamatan Merbau dan kecamatan Putri Puyu se-wilayah Pulau Padang kabupaten kepulauan Meranti, Telah mengusir 20(Dua Puluh)unit alat berat eskavator milik PT RAPP yang sedang menggali kanal diwilayah kami.
Aksi pengusiran alat berat eskavator milik perusahaan HTI yang operasi diwilayah pulau padang ini diikuti oleh 200 warga yang berasal dari empat desa, yakni Warga desa sungai anak kamal, pelantai lukit dan sewilayah pulau padang.”Ungkap Abdul Munif”.
Abdul munif Pun bercerita, Aksi beberapa pekan kemaren itu serentak di lakukan oleh masing-masing masyarakat desa yang ada di Pulau Padang dan mulai star pada Pukul 08.00 wib hingga Pukul 18.00 wib, Hasilnya sebanyak 20 unit eskavator perusahaan, beserta pekerjanya kami paksa hari itu juga hengkang dari lokasi kerja mereka yang berada di lokasi desa kami.Seperti pantauan kita dilapangan, Sejak sebulan terakhir pihak PT RAPP yang menjalankan usaha HTI di wilayah pulau padang, Semakin intensif. Tragisnya lagi mereka tidak peduli jika lokasi yang sedang mereka kelola isi hutan alamnya itu lokasinya berada milik mnasyarakat desa yang ada di Pulau Padang dan bukan lokasi PT.RAPP.”Kata Abdul Munif”.
Abdul Munif Pun Heran, Akibat beroperasinya ke 20 Eskacator perusahaan pembabat hutan alam diatas hamparan gambut dipulau padang Dalam sebulan terakhir lahan di empat desa tersebut mereka garap hingga mencapai 400 hektar. Begitu juga kayu alam yang selama ini kami anggarkan untuk memenuhi kebutuhan kayu guna keperluan masyarakat telah mereka sikat habis dilokasi seluas 400 hektar itu.
Lebih dari itu Abdul munif mengatakan, Bukan saja perusahaan HTI yang mengerahkan eskavator dan beroperasi siang malam itu cukup mengambil isi kayu alamnya saja, melainkan mereka telah menggali kanal puluhan kilo meter dengan beragam jenis ukuran lebarnya, lihat saja sekarang banyak anak sungai buatan perusahaan itu diwilayah desa kami.
Dan kami tegaskan, Sudah cukup kalian memporak-porandakan seluruh isi hutan dipulau padang yang dilengkapi dengan pembangunan ribuan kilo meter kanal itu, jangan pula lahan sejengkal yang kami miliki turut kalian sikat.”Kesal Abdul Munif”.Defri
Comment