by

Masyarakat Kab.Meranti Minta Presiden Jokowi Cabut Izin Perusahaan HTI

-Politik-125 views

+Menteri KLH Tinjau Lokasi Karhutla
Rabu, 19 November 2014
wabup
Foto:Wakil Bupati kepulauan Meranti Drs H Masrul Kasmy MSi Menyalami Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia(LHK-RI),Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc dalam kunjunganya ke eks karhutla di Tebing Tinggi Timur selasa kemarin.(Foto:defri)
Protap Riau.com, SEI TOHOR -Dr.Ir Siti Nurbaya Bakar MSc Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia RI Bersama rombongan, Selasa (18/11/2014) pagi. Meninjau langsung kelokasi bekas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi pada februari 2014 lalu di Kecamatan Tebing tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti(Riau) Dimana kebakaran tersebut mengakibatkan 3 petinggi PT NSP ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat polda riau.

Kunjunganya itu, merupakan rangkaian kunjungan ke sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Riau
Pantauan wartawan,Kunjungan bu Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia (KLH-RI) bersama rombongan ke wilayah terjadinya karhutla tepatnya dilokasi perkebunan HTI milik PT NSP dan perkebunan sagu masyarakat tersebut turut mendampingi antara lain Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, Plt Gubernur Riau, Ir H Arsyadjuliandi Rachman, Tim UKP4, LSM dan Wartawan. Rombongan datang menggunakan satu unit helikopter dari kota Pekanbaru(Riau).

Setelah mendaratkan Hellycopternya ditanah lapang yang berada di Dusun 3 Desa Kepaubaru, Kecamatan Tebingtinggi Timur, rombongan Menteri disambut oleh unsur pimpinan pemerintah daerah kabupaten kepulauan meranti yang di pimpin langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Masrul Kasmy MSi, Wakil Ketua DPRD, Muzamil, Wakapolres, Kepala BLH, Kabid Kehutanan, Camat Tebingtinggi Timur, Kapolsek, serta manajemen PT Nasional Sago Prima (NSP),Group perusahaan Sampoerna.

Dalam kunjungannya yang berlangsung lebih kurang sekitar 15 menit ke lokasi kebakaran, Bu Menteri mendengarkan langsung penjelasan dari pihak manajemen PT NSP terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan di sekitar wilayah konsesi perusahaan pada awal tahun 2014 lalu. Dimana lebih 5.000 hektar lahan perkebunan mereka saat itu terbakar, diantaranya 2.200 hektar dalam konsesi perusahaan dan 3.000 hektar perkebunan sagu milik masyarakat yang berada didesa teluk buntal dan kepau baru yang perkebunanya berada disekitar operasional perusahaan.

Setelah selesai mendengarkan pemaparan dari pihak perusahaan dan jajaran Pemkab Kepulauan Meranti, Menteri yang pernah meraih penghargaan dari Dewan Pers,Dalam kategori Partisipasi Pejabat kala itu,Mennyempatkan diri melakukan peninjauan melalui udara dengan menggunakan helly kopter kelokasi eks kebakaran hutan dan lahan ditebing tinggi timur, sebelum kembali mendaratkan Hellynya di Ibukota Kecamatan Tebing tinggi Timur, yaitu di Sungaitohor.

Kurang lebih 30 menit mampir di Desa Sungaitohor ibu kota kecamatan tebing tinggi timur, Rombongan Menteri LHK disuguhi aneka makanan khas asal Kabupaten Kepulauan Meranti, yang umumnya bahan bakunya dari bahan dasar sagu, Seperti halnya masakan sempolet,Cendol sagu dan lempeng sagu serta beberapa menu lainnya.

Sambil menyantap menu aneka jenis makanan yang berbahan baku dari tanaman sagu itu, Bu menteri beserta ombongan didaulat untuk melakukan dialog dengan para Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat tokoh pemuda yang ada diwilayah kecamatan tebing tinggi timur guna membahas masalah kebakaran hutan dan lahan perkebunan sagu mereka awal tahun lalu.

Sebut saja Abdul Manan, Salah seorang warga Desa Sungai tohor,Yang menyampaikan pernyataan sikapnya atau petisi kepada menteri KLH itu menyebutkan ‘Blusukan Asap’ untuk Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan itu menyampaikan harapan kepada Menteri LHK dan Presiden RI joko widodo yang pilpres lalu menang diwilayah kec tebing tinggi, Diminta agar kiranya dapat memperhatikan kondisi hutan dan lahan masyarakat di wilayah gambut dan pulau pulau lainnya yang ada di Kab.kepulauan meranti dan umumnya hutan gambut yang ada di Provinsi Riau.

Tambah Abdul Manan, banyak sekali persoalan yang akhir akhir ini muncul ditengah tengah masyarakat kepulauan meranti, akibat pengelolaan hutan dan lahan hambut yang tidak benar atas keberadaan hutan gambut terluas dimeranti ini yang disebut sebut sebagai paru parunya dunia atau kulkasnya dunia itu, sehingga pengelolaan semena mena itu memicu terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta kerusakan lingkungan lainnya.

“Salahnya pola pengelolaan hutan di wilayah-wilayah gambut khususnya yang ada di kab.meranti, juga bisa menurunkan produktifitas penghasilan perkebunan sagu milik masyarakat yang selama ini sudah turun temurun menjadi petani tanaman sagu dimeranti. Kami berharap Presiden Jokowi juga turun ke tempat kami yang saat ini kondisinya nyaris ludes terbakar,Tujuanya untuk melihat dan segera mencabut izin usaha perusahaan pengelola HTI yang ada diseluruh pulau dikabupaten paling luar dinegara kesatuaan Republik Indonesia.Defri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed