by

Pasca Banjir Petani Sayur Menjerit Belum Dapat Bantuan

-Bengkalis-133 views

Minggu, 26 Maret 2017

ketua dan Anggota KT Sejahtera Desa Rantau Pamapesai saat memperlihatkan hamparan pertanian holtikultura yang sempat terendam air hingga setinggi pinggang orang dewasa.(Kdy)
ketua dan Anggota KT Sejahtera Desa Rantau Pamapesai saat memperlihatkan hamparan pertanian holtikultura yang sempat terendam air hingga setinggi pinggang orang dewasa.(Kdy)

Protap riau.com, RENGAT – Kelompok Tani sejahtera Di Desa Rantau Mapesai, Kecamatan Rengat, kabupaten Inhu, yang bercocok tanam sayur Mayur meratap sedih paska Banjir, sebab kerugian mereka yang capai seratusan juta akibat luapan air yang menggenangi tanaman nya sampai saat ini belum ada pihak yang Peduli.

Ketua kelompok Tani sejahtera Ahmad Sukara bersama 22 anggota Kepala Keluarga (KK) Kelompok Tani sayur Mayur ini di Dusun jaya RT 5 RW 02. Desa Rantau Mapesai kecamatan Rengat mengatakan, kerugian anggota kelompok Tani
Sejahtera rata rata per KK mencapai 6 sampai 7 juta Pada musim Banjir kemarin, ” sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah baik berupa Benih, pupuk maupun bentuk Saprodi” ucap Ahmad akhir Pekan lalu.

Dikatakan, kerugian dimaksud sebab Tanaman Sayur Mayur yang siap di panen dan sudah panen pemula atau panen pertama terendam Banjir hingga setiggi pinggang orang Dewasa.”Di areal hamparan Tanaman sayur Mayur air bagai kan lautan samudra, mau apa lagi kita tak berdaya.”Ucapnya”.

Menurut, Wakil ketua kelompok Sejahtera Ruskalim, bersama Sekertaris kelompok Rahmat Hidayat, dan Bendahara kelompok, Kasam menjelaskan Kelompok Sejahtera adalah Kelompok yang khusus bercocok tanam sayur mayur atau tanaman Holtikultura ” penanaman sayur yang tergabung dalam kelompok ini di koordinir penanamannya, jadi Sayur yang ditanam diatur agar tidak terjadi penanaman satu komoditas saja, misal si A periode lalu tanam Timun dan cabai, si B Tanam Cabai dan pare, si C Tanam kacang panjang dan jagung, begitu seterusnya pada 22 anggota yang ada, namun apa yang hendak dikata banjir memupuskan harapan semua.”Paparnya’.

“Jika tidak terjadi banjir hasil panen bisa menghidupi keluarga dan membiayai sekolah anak, Panen bisa melimpah ruah Sebab Lahan yang cukup subur.”Jelas wakil Ketua KT ini”.

Menurutnya, Kerugian bukan lah sekedar Rugi begitu saja, tapi kerugian dari berhutang Benih, berutang pupuk, dan insektisida pada salah satu kios pertanian di kota Rengat tak dapat dibayar ” bagai mana mau bayar, untuk makan saja saat inisangat susah, bagai mana mau bayar..?, sementara sampai saat ini kita belum ada mendapat Bantuan dari Pemerintah, baik bantuan berupa benih, pupuk atau bentuk Saprodi.”Keluhnya”.

Dan untungnya, toko Pancar Tani milik Pak Hardani. Dimana, tempat kami menghutang memahami kondisi kami, bahkan saat ini kami masih diberi utangan berupa beras dan bahan makan lain berupa sembako,” dan tolong naikkan Ucapan Terima kasih kami kepada Pak Haji Hardani di Protap riau.com ya pak.”Tutupnya”. (kdy)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed