Jumat, 25 November 2016
Protap riau.com, Bangkinang – Merajalelanya aksi Pungutan Liar (Pungli), dilakukan oleh aksi premanisme di tempat wisata “Candi Muara Takus”, kabupaten Kampar membuat pengunjung tidak aman. Apalagi saat libur nasional dan perayaan hari besar keagamaan.
Beberapa, wisatawan domestic (Wisdom) mengeluhkan saat berkunjung ke objek wisata candi pada hari libur . Sepanjang jalan menuju candi, ada saja pungutan yang dilakukan sekelompok pemuda dengan alasan untuk perbaikan jalan.
“Dari dulu jalan ketempat wisata tersebut kondisinya semakin parah. Para pemuda itu sepertinya dalam pengaruh alkohol, mulutnya pun bau alkohol,” cerita seorang wisdom saat represing ketempat wisata bersejarah itu pada perayaan hari keagamaan dan hari libur yang lalu kepada wartawan Protap riau.com, Kamis (25/11).
Beberapa pos, pungutan liar di tengah jalan yang dilakukan sekelompok preman. Jika tidak diberikan uang, maka kendaraan belum diperbolehkan lewat bahkan ada yang mengaku kendaraannya dirusak juga diteriaki oleh para pemuda itu.
“Tidak hanya di jalan, saat parkir juga banyak sekali diarahkan ke lokasi parkir yang tidak jelas, bayarannya pun sangat mahal dan bervariasi, kemudian di dalam lokasi candi, masih saja banyak preman yang berkeliaran sangat meresahkan pengunjung.
Warga berharap agar pemerintah Kabupaten Kampar memperhatikan objek wisata Candi Muara Takus yang merupakan ikon Kabupaten Kampar ini. Lokasi candi sangat jauh masuk ke dalam hanya ada satu jalan ke objek wisata . Aparat kepolisian seharusnya mengawasi pungli sepanjang jalan tersebut yang dilakukan oleh preman.
Ditempat terpisah, Wan Abdullah Cu Rosyid mengatakan “ Bagaimana Pemerintah Propinsi Riau (Pemprov) menggalakan Pariwisata sebagai Income daerah, jalan kesana cukup parah. Wisatawan domestic mengalaminya, apakah mau wisatawan mancanegara kesana ketus Wan Abdullah Cu Rosyid yang merupakan Pengamat Objek Wisata Nasional.
Begitu juga, jalan menuju objek wisata Bono di kabupaten Pelalawan cukup parah, jalan tersebut tempat lokasi kubangan kerbau.
Kepada Gubernur Riau, kami meminta oknum Kadis serta Pejabat yang hanya pandai bercakap pecat saja, tidak ada bukti kerjanya. Gubernur jangan hanya menerima laporan diatas kertas saja, cek langsung kelapangan apakah sesuai spek atau tidak, nanti Anda berurusan dengan Kapeeka eh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).”Katanya”.Menurutnya, Seharusnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Riau memperhatikan jalan ketempat objek wisata. Begitu juga dengan Dinas Pariwisata Riau. Objek wisata candi Muara Takus tak terurus lagi, bangunan banyak yang rusak.
Jauh api dari panggang, Pemprov Riau bisa mengandalkan wisata sebagai pendapatan non migas tuh buktinya diatas. Bangunan candi kelihatan tidak terurus lagi banyak yang rusak . Toilet tidak ada, ada pun jorok.”Kesalnya”.
Begitu juga dialami oleh wartawan media ini setelah melakukan negosiasi dengan ketuanya barulah bisa lewat, orang mabuk kita lawan mulut berbau tuak dan alcohol. Saat lebaran enam di kabupaten Kampar dulu. (DIDI)
Comment