Kamis, 02 Maret 2017
Protap riau.com, Pekanbaru – Katanya, Disdukcapil kota Pekanbaru menjadi role model di Nasional yang di tetapkan pada Tahun 2016. Tapi, nyatanya Kadisdukcapil nya Alergi ketemu wawancara dengan wartawan. Hal ini, di buktikan dan di alami oleh Nurhaliza, Wartawan dan Sekred Tabloid SKN. Nurhaliza, hari Senin ( 21 /02 ) lalu bermaksud, untuk bertemu dengan Kadisdukcapil Baharuddin untuk klarifikasi masalah pengurusan legalisir akte kelahiran di Disdukcapil. Berdasarkan, keluhan warga dan juga di alami Nurhaliza saat pengurusan legalisir seperti di permainkan dan di bola pimpongkan. Namun, saat Nurhaliza hendak ketemu Kadis, Ia di halangi, oleh petugas Satpol PP yang bertugas di depan pintu masuk ruangan Kadis .
Satpol PP yang bernama Ricky ini, melarang Nurhaliza masuk walaupun sudah memperkenalkan diri sebagai wartawan dari SKN dan bertujuan untuk klarifikasi ke Kadis. Namun, dengan arogan nya satpol PP Ricky tetap tidak mengizinkan masuk. Nurhaliza sudah menjelaskan, bahwa, ia hanya ingin klarifikasi, Namun, tetap tidak di izinkan.
Bahkan, Satpol PP berlagak seperti Bodyguard dengan arogan nya .Kalau kamu, tidak senang catat saja nama saya kata Satpol PP yang arogan tersebut.
Akhirnya, untuk menghindari keributan, Nurhaliza, akhirnya mundur dan meminta nomor Hp Kadis kepada satpol PP tersebut. Satpol PP yang bernama Ricky tersebut mengatakan, bahwa Hp Kadis tidak boleh di berikan kepada siapapun termasuk wartawan.”Ini pesan dari Pak Kadis Katanya”.
Menanggapi masalah ini, Sekjend LSM TOPAN-RI DPW Riau Hensen.HP,S.SI,MBA menuturkan, bahwa Kadisdukcapil tidak seharusnya melarang wartawan bertemu dengan Beliau termasuk masalah Nomor Hp . Mengapa, musti pegawai di larang memberikan no Hp Kadis. Kadis itu, merupakan pejabat publik. Jadi, Kadis juga harus melayani masyarakat kapan saja.
Jika Pejabat itu, tidak mau melayani masyarakat atau takut di hubungi masyarakata, ya tak usah jadi pejabat.“Jadi Pejabat, harus sudah tahu konsekuensi. ya harus, berhubungan dengan masyarakat.“Ujar Sekjen TOPAN”.
Hensen, yang juga Pimpred Tabloid SKN meminta Walikota untuk memberi teguran kepada Kadisdukcapil Baharuddin agar jangan menutup diri kepada masyarakat baik wartawan ataupun masyarakat umum.
Sekjen LSM TOPAN RI menghimbau Kepada Kadis Baharuddin, jika tidak mau ketemu wartawan dan masyarakat, ya tidak usah jadi pejabat . Bapak, harus buktikan bahwa Disdukcapil Pekanbaru benar – benar menjadi role nasional. Jangan hanya, slogan saja. Kepada DPRD Kota Pekanbaru juga di himbau, agar dapat menanggapi berbagai keluhan warga berkaitan dengan pelayanan di Disdukcapil ini.
Jangan sampai, masyarakat kita jadi enggan, berurusan dengan Disdukcapil dan berakibat masyarakat juga malas mengurus data kependudukan nya seperti KTP,KK dan Akte Kelahiran (**)
Comment