by

Tokoh Masyarakat Dan LSM Bantah dan Tidak Terima, Terkait Temuan Ilegal Loging PT.NSP Mengatas Namakan Masyarakat

Sabtu, 06 April 2019

Protap Riau.com, Meranti – Lagi-lagi, PT.National Sago Prima (NSP) yang merupakan salah satu perusahaan raksasa yang begerak bidang pengolahaan dan penanaman bibit sagu diwilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Diduga, telah melakukan pembalakan liar dikawasan hutan konsensi.

Dari pantauan Protap riau.com dilapangan beserta TIM melakukan Investigasi ke lokasi bersama Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatul Negara Indonesia (LSM-PENJARA), pada rabu sore tanggal 27 Maret 2019 kemaren.

Ditemukan, dengan jumlah Puluhan Rakit Kayu Bulat sebesar pohon kelapa atau ratusan batang dengan ukuran panjang lebih kurang sekitar 8 meter yang berada dikawasan Area PT.Nasional Sago Prima (NSP). Tepatnya, dilokasi Kanal Tempat Pembongkaran Manual (TPM 2)

Menurut warga, ratusan batang kayu tersebut milik PT NSP yang diduga kuat hasil ilog di kawasan huntan kontruksi Guna untuk kepentingan Prusahaan dalam pelaksana program pembuatan Sekat Kanal,” Ujar warga setempat berinisial SH.

Tidak hanya itu, Informasi yang beredar dari beberapa tokoh Masyarakat melontarkan, Akivitas Pembalakan liar yang diduga dilakukan oleh pihak PT.NSP sudah sering dilakukan, dan ribuan batang kayu tersebut. Digunakan, sebagai untuk cerocok pembuatan Pondasi kolam IPAL. Bahkan, celakanya untuk bahan bakar pemanas mesin Oven juga menggunakan kayu dari hutan kontruksi di daerah sekitarnya tanpa Izin, yang berkerja itu semuanya karyawan prusahaan dan tidak ada melibatkan masyarakat.

Atas temuan itu, Humas PT.NSP bernama Setyo Budi Utomo ketika dikonfirmasi media ini. Awalnya, sempat berkelah bahwa tidak mengetahuinya. Bahkan, Budi sempat mengatasnamakan masyarakat setempat.

“Saya tidak tau, soalnya saya lagi sibuk memadamkan api kebakaran lahan. Memang, sekarang kita lagi menjalankankan program pembuatan sekat kanal agar air tidak keluar. Kayu hutan itu, dari masyarakat setempat yang menjadi pihak ketiga mengantar langsung sampai kearea PT.”Kelah Budi.

Ia Membantah, “Kalau Soal Ilog tidak usah jauh- jauh abang lihat. Kita, memang sudah bikin sekat kanal sebanyak 152. Begitu juga BRG, sekarang juga lagi gencar bikin sekat kanal seperti di Desa Sungai Tohor, Desa Lukun dan Desa Kepau Baru,

Nah… itu mereka menggunakan kayu dari mana, Abang sebagai LSM dan Media coba cek juga lah di situ,”Ketus Budi, saat berbincang-bincang di Queen Cafe jalan banglas.

Menyikapi Hal itu, Herman Selaku Tokoh Masyarakat Desa Lukun. Tidak terima, Pihak Humas PT.NSP mengatasnamakan Masyarakat membawa Kayu tersebut Sampai Dilokasi TPM 2.

“Pak budi, sebagai humas di PT.NSP jangan membawa nama masyarakat. Kalo, benar kenyataannya coba katakan dan tunjukkan siapa masyarakatnya. Jangan asal cakap saja.”Kesal herman, sambil menunjuk-nunjukkan jarinya ke langit ketika berbincang bincang di Queen Cafe sambil pembahasan lanjutan temuan Ini.

Senada itu juga, Ketua LSM-PENJARA INDONESIA Abd Kadir Jailani tidak terima atas pernyata’an Yang dilontarkan Humas PT.NSP mengatasnamakan masyarakat. Dan akan, menggiring Temuan serta meminta kejelasan dari Pihak PT.NSP.

“Saya melalui LSM-Penjara Indonesia akan Menggiring temuan ini, dan menyurati pihak pihak terkait, dan meminta dilakukan Audensi terbuka, dan Pihak Perusahaan diminta menunjukan langsung Masyarakat yang seperti Humas PT.NSP katakan. jangan asal sebut aja.”Jelas Abd Kadir Jailani.

Terakhir, Abd Kadir Jailani akan melakukan koordinasi diberbagai pihak dan akan menggandeng Beberapa Lembaga berbadan Hukum, dan media untuk di Ekspos langsung Tentang temuan ini sampai tuntas.

“Ini merupakan, pekerja’an serius yang harus ditelusuri. Agar, para cukong perusak hutan lingkungan tidak sesuka hati menebang kayu hutan dan mengatasnamakan Masyarakat. Dan kami, juga sudah koordinasi dengan pihak terkait. Begitu juga, beberapa Media Online maupun cetak sudah kami gandeng untuk Mengekspos Temuan ini sampai Tuntas.”Tutupnya. (Rls tim)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed