by

Petani Menjerit Ketika Sawit dan Karet Di Beli Murah, Siapa Yang Salah..??

-Inhu, Nasional-252 views

Jumat, 13 Juli 2018
petani karert
Protap riau.com, RENGAT – Dampak dari Anjloknya harga Penjualan Tandan Buah Segar ( TBS) kelapa sawit milik masyarakat serta Rendahnya Harga Karet di seputar kecamatan Rengat Barat, menjadikan Pasar Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Sepi pengunjung dan lesu pembeli.

” Sepinya Pasar Kamis Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat adalah Dampak dari Rendahnya harga TBS Kelapa Sawit dan harga karet” ucap salah seorang ibu Rumah Tangga, syariah (48), kamis (12/7) di pasar Desa Sungai Baung.

Dikatakan nya, Pasar Desa Sungai Baung ketergantungan kepada dua komoditi tanaman perkebunan ini yakni sawit dan karet, sebab Sembilan puluh sembilan persen masyarakat diseputar pasar Desa sungai Baung berpendapatan dari dua komoditi tersebut, maka jika harga dua hasil perkebunan itu merosot maka daya beli masyarakat pun berkurang.

Dari informasi para petani karet harga karet selama kurun dua tahun terakhir ini tak kunjung memadai, bahkan harga satu kilogram beras harus ditukar dengan sedikitnya dua kilogram karet, padahal standar masyarakat petani karet seyogianya harga satu kilogram karet harus dapat satu kilogram beras, dan ini pernah saya rasakan saat suami belum mengganti tanaman karet menjadi tanaman kelapa sawit,” saat ini harga karet masyarakat hanya dibeli sekitar 6000 rupiah per kilogram, sedangkan harga sawit sekitar 800 rupiah per kilogram “paparnya.

Dengan kondisi harga kedua komoditi yang sudah pada level mengkhawatirkan (murah – red) ini maka sudah biasa masyarakat membatasi keperluan hidup dengan membeli seadanya, maka pasar kamis desa sungai baung tidak lagi seramai biasa tatkala harga sawit Diatas seribu rupiah perkilogram, pasarpun lesu sebab daya beli masyarakat rendah,”Pulasnya. (KDY)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed