Selasa, 26 November 2019
PROTAP RIAU.COM, Pekanbaru – Tidak lama lagi Provinsi Riau akan menggelar Pilkada Serentak di 9 Kabupaten/Kota pada tahun 2020 nanti.
Untuk, mencegah terjadinya perpecahan karena adanya perbedaan pilihan, PW IPNU Riau menggelar Diskusi Publik dengan tema “Jalin Persatuan, Cegah Perpecahan Untuk Terciptanya Pilkada Serentak Tahun 2020 Yang Sejuk”. Pekanbaru, Selasa (26/11/2019).
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi kampus maupun paguyuban yang ada di Riau.
Dalam Diskusi tersebut hadir dua narasumber dari Akademisi Dr.Panca Setyo Prihatin, S.IP, M.Si menyampaikan materi terkait “Hakikat Pilkada untuk Kesinambungan Kepemimpinan Daerah”, sedangkan Hasan, M.Si yang berasal dari Komissioner Bawaslu Provinsi Riau menyampaikan materi terkait,“Pilkada Tanpa Politik Identitas (SARA)”.
Dalam sambutannya Saddam, Ketua PW IPNU Riau bercerita mengenai permasalahan 1-2 tahun belakangan yang disibukan dengan momentum politik. Dimana, dalam momen tersebut banyak di suguhkan berbagai permasalahan yang kompleks, yaitu perpecahan dimasyarakat.
Sebagai, kader IPNU yang bernaung pada Nahdlatul Ulama (NU). Selalu, melaksanakan apa yang dikampanyekan oleh NU tentang kedamaian bernegara untuk kenyamanan bernegara.”Ucap saddam.
Kemudian, Dr.Panca Setyo Prihatin, S.IP, M.Si dalam pemaparannya menyampaikan, hakikatnya bangsa indonesia punya sejarah panjang dalam perjuangan spirit-spirit kebangsaan yang muncul dari jati diri bangsa.
Spirit tersebut, harus kita jaga sebagai cita-cita para pendiri bangsa. Maka dari itu, hal-hal yang berkaitan dengan Radikalisme harus dihindari dan dicegah sejak dini.
Apalagi, momen-momen pilkada sering sekali menjadi bahan perpecahan di masyarakat. Karena, berbeda pilihan. Hal tersebut, tidak boleh diteruskan dan tidak boleh terjadi. Karena, kita harus terus mengedepankan kesatuan dan persatuan dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama, pada pilkada serentak 2020 nanti.”Ucapnya.
Ditempat yang sama Hasan, M.Si menyampaikan,”berbicara politik identitas sangat erat kaitannya dengan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).
Maka dari itu, kita perlu berhati-hati dalam merangkai kata-kata/berkomunikasi dengan menggunakan media sosial. Karena, saat ini media sosial sangat rawan terhadap isu-isu adu domba, hoax yang mengarah kepada politik identitas yaitu SARA.
Kedepannya saya berharap, pelajar/ mahasiswa dapat membantu menjaga persatuan dan kesatuan dengan menjadikan pilkada serentak 2020 nanti yang sejuk dan tetap damai.”Tutupnya.
Diakhir acara, Saddam yang merupakan ketua IPNU Riau mengajak, semua peserta untuk mendeklarasikan komitmen kebangsaan para Pelajar Mahasiswa Riau.
“Kami, Pelajar Mahasiswa Riau Siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berbhinika tunggal ika.
Kami Pelajar Mahasiswa Riau, Menolak segala bentuk radikalisme yang berawal dari ujaran kebencian, provokasi, berita hoax dan isu SARA. Serta, lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan demi menjaga kondusifitas masyarakat. Demi, terselenggaranya Pilkada serentak 2020 yang aman, damai dan bermartabat di Propinsi Riau,”Ucap saddam, diikuti seluruh peserta.( ris.Sut ).
Comment