by

Jambret Meraja- lela di Jakarta

-Hukum-187 views

Selasa, 15 November 2016

Ilustrasi Jambret
Ilustrasi Jambret

Protap riau.com, JAKARTA – Jambret, sudah menjadi kasus yang biasa di kota besar. Namun, kali ini aksi jambret benar benar nekad. Khusus nya, di pusat keramaian dan dekat Pos Polisi. Di mana, banyak warga lalu lalang dan daerah macet jantung kota besar Seperti Jakarta.

Di mana, banyak polisi berpakaian preman yang menyamar jadi orang biasa. Namun, celakanya di negeri tercinta ini. Masih, memiliki budaya timur yang kuat dan mempunyai rasa kepedulian terhadap sesama. Kini, tidak lagi berlaku. Tampaknya, buat ibukota Negara tercinta ini buktinya.

Reaksi, masyarakat yang acuh pada peristiwa perampasan atau jambret di jalanan. Membuat, korban kejahatan ini geram. Sebut saja Sthepanie Nanggolan 34 tahun Nerupakan salah seorang korban jambret di Jakarta. Sambil, terisak -isak ketika di wawancarai WARTAWAN PROTAP RIAU.Com di tempat Kejadian Di Jantung Ibu Kota Jakarta.

Berharap, polisi dan masyarakat mengubah sikap pasifnya. Karena, kejahatan itu terjadi berulang-ulang di kawasan yang sama. berdasarkan cerita korban stepany Ketika bercerita Kepada wartawan mengungkapkan, Ia menjadi korban pejambretan oleh pengendara motor dengan merek yamaha jupiter dengan di naiki oleh dua pelaku. Satu pengendara dan satu dibelakang, sebagai eksekusi di olimo pusat kota jakarta Pusat yakni di mangga besar, Senin siang sekitar Pukul 11.30 wib (14/11). Saat itu, dia naik bajaj dari arah kota menuju olimo. Tiba tiba, jambret dari arah kiri langsung merepet bajaj yang ditumpanginya.

Sthepanie Pun Bercerita Panjang lebar, Si pelaku dengan paksa ambil tas korban dari tangan kiri tersangka dengan keras sampai putus tali tas Miliknya. Sontak korban pun, terkejut sambil teriak dan sempat ditarik berulang ulang.

Hingga ia, sebagai wanita tak berdaya karena kuatnya pelaku menarik tas korban saat itu. Ia pun, berteriak sekerasnya. Namun, apa dikata tak satupun manusia di jalan besar yang ramai tersebut. Tidak peduli, hanya melihat dan menonton sambil berbicara ke korban.

Percuma saja gak akan bisa dikejar mbak.”Tutur salah satu tukang ojek yang sangat ramai melihat langsung kejadian tersebut.

“Stephanie, sebagai korban kembali berteriak sambil minta tolong mas.”Tolong, saya mas kejar penjambret yang ambil tas saya”. Tapi, tidak digubris. Namun, acuh begitu sikap warga siang itu.

Stepanie, semakin geram kalau bajaj yang ditumpanginya pun tidak menolong apa -apa. Stepanie, menjelaskan sambil berurai air mata kepada Protap riau.com, Padahal kata,”di OLIMO ini”, banyak orang dan polisi pakaian bebas. Tapi, kenapa saya tidak dibantu.

Sambil menagis, terseduh -seduh dan berteriak ..tas saya pak” tas saya pak” jambret nya masih kelihatan, karena daerah kota senin siang agak macet. Tapi, sayang itu pun di cuekin ujar sang korban.

Akhirnya ia segera melaporkan ke Pospol wilayah polsek Taman Sari, yang terdekat. Namun, berdasarkan surat laporan polisi, oknum polisi itu, yang bertugas hanya sempat bertanya kepadanya.”kasus ini mau dilanjutkan gak mbak.” Tanpa, adanya usaha pencarian apa apa.

Padahal, ia sudah melapor kepolisi. Namun, polisi yang jaga tersebut hanya bersikap dingin dan buat surat laporan kehilangan. Bukan, penjambretan yang ia laporkan. Dalam, cap tanda -tangan tertanda kapospol Polsek Taman Sari jakarta barat.”Kata korban”, Hanya, berita kehilangan bukan jambret dalam laporan tersebut.

Korban mengaku, betul -betul kecewa. Di saat dirinya dijambret orang lain pun acuh. Di saat, ia melapor ke polisi yang bertugas, sebagai aparat, ia meminta, hanya satu kepada Bapak kapolri. Mohon, tindak anggota bapak yang tidak serius dalam Bertugas atau pun dalam menerima laporan dari masyarakat kecil dan jangan pilih -pilih kasus yang besar atau kecil.

Ia pun berharap, Bagi penjambret yang telah ambil tas saya yang menurut korban. Ia, telah dirugikan sebanyak lima juta rupiah. Semua, isinya perhiasan hp, samsung dan kartu pengenal seperti sim, serta perhiasan. Jika, Di total jumlahnya mencapai lima juta rupiah.

Stepahnie dengan wajah murung bergumam,”kenapa warga jakarta yang melihat dia berteriak, tapi tidak peduli. Acuh saja.”Ia berharap, semoga jambret dapat baca berita ini.

Ngak apa- apa duit saya hilang, sama perhiasan, tapi surat STNK dan SIM ,KTP saya. “Tolong balikin, ke alamat saya di Tebet jakarta timur.”Gumam Stephanie”.

Ia berharap, mudah- mudahan tidak ada warga lain yang bernasib sial yang terjadi seperti dirinya. Acuh tak acuh warga melihat aksi kriminal. Apalagi, di pusat keramaian. Ia sangat kecewa,”Kesal ibu satu anak ini”, yang suaminya baru saja meninggal dunia ini. (RZl)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed