by

Sumbar:16 Titik Longsor Ancam Pemudik

-Politik-150 views

Berwisata ke Pantai juga Harus Hati-hati
16-titik-longsor-ancam Kawasan Silaiang menjadi salah satu jalur mudik yang rawan longsor. Pemudik diminta berhati-hati melewati jalur satu ini. FOTO: Syawal/Padang Ekspres
Sabtu,26 Juli 2014
Protap Riau.Com, Bukit Tinggi —Masyarakat yang melintasi jalur mudik di Sumbartak hanya dihantui 33 titik kemacetan, tapi juga bakal dihadapkan pada 16 titik rawan longsor. “Dituntut kesadaran penuh pemudik untuk mewaspadai titik rawan longsor itu. Apalagi intensitas curah hujan pada akhir Juli-Agustus nanti diperkirakan cukup tinggi,” ingat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Yazid Fadhli kepada Padang Ekspres saat rapat koordinasi antisipasi gangguan selama Lebaran di Auditorium Gubernuran, Selasa (22/7). Pemudik diimbau tidak melewati jalur rawan longsor itu ketika turun hujan atau dua jam setelah hujan. “Akhir bulan ini berdasarkan informasi dari BMKG , curah hujan di Sumbar diperkirakan sedang, kecuali daerah Pariaman, Padangpariaman, Sijunjung, Dharmasraya dan Sawahlunto. Jadi khusus daerah yang memiliki curah hujan sedang itu, perlu mengambil langkah-langkah antisipasi bencana banjir dan longsor sejak dini,” ujarnya.

Adapun 16 titik jalur mudik rawan longsor itu adalah, Tanjungbaru, Sipisang-Palupuh-Agam, Talu-Panti, seputaran Danau Maninjau, Kelok 9, Lembah Anai, Lubukparaku- Lubukselasih. Lalu, Danau Kembar Solok-Muaralabuh-Surian, Teluk Bayur-Bungus-Painan, Tanjunggadang- Sijunjung, Bawan Agam, Tanjungbonai, Sicincin-Malalak dan lainnya.

Untuk Tanjungbonai dan Malalak, menurutnya, sangat tidak dianjurkan dilewati saat hujan atau satu atau dua jam setelah hujan lebat. Diharapkan petugas segera menyetop kendaraan, jika masih nekat melewati rute itu kala hujan. Pasalnya, sangat berbahaya melewati jalur itu ketika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

“Jika cuaca cerah, silakan lewati rute itu. Tapi kalau hujan, tak usah lewati rute tersebut karena berbahaya,” ingatnya.

BPBD juga mencermati daerah-daerah yang pada Lebaran nanti ramai dikunjungi wisatawan. Maka, untuk kota dan kabupaten yang memiliki wisata pantai, Yazid meminta pemerintah daerah setempat memberikan perhatian lebih. Masyarakat juga harus hati-hati bermain di pantai bersama keluarganya, terutama anak-anak karena rawan terseret gelombang. “Animo masyarakat untuk berlibur Lebaran ke pantai sangat tinggi. Namun, sejauh ini baru Kota Padang yang memiliki penjaga pantai,” ujarnya.

Adapun objek wisata pantai yang membutuhkan perhatian lebih itu, yakni Pantai Tiku, Pantai Kata, Gondariah, Pantai Tiram, Pantai Padang, Pantai Airmanis Bungus, Cerocok dan Sasak. “Saya berharap kawasan ini diberikan perhatian. Artinya, kabupaten/kota tak hanya terfokus pada soal kemacetan, tapi juga menyiapkan sistem dan petugas penjaga pantai untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan,” ujarnya.

33 Titik Kemacetan

Sementara itu, Kepala Bidang Teknik Sarana Keselamatan Angkutan Darat Dishub Kominfo Sumbar, Dedi Diantolany mengatakan, jalur mudik yang akan dilewati pemudik ke Sumbar tidak hanya rawan longsor. Namun, juga rawan kemacetan dan kecelakaan lalulintas. Banyaknya pasar tumpah dan jalan sempit yang berada di ruas jalan yang dilewati pemudik, membuat pengendara terjebak kemacetan selama dalam perjalanan.

Sedikitnya, katanya, ada 33 titik rawan kemacetan lalulintas yang tersebar di tujuh ruas jalan di Sumbar. Di antaranya, Padang-Padangpanjang-Bukitinggi- Payakumbuh dan Batas Riau, Bukitinggi-Lubuksikaping dan Batas Medan. Lalu, Padang-Solok-Singkarak-Kiliranjao-batas Riau, dan Padangpanjang”Kubukerambil-Batusangkar.

Untuk ruas jalan Padang-Padangpanjang-Bukitinggi-Payakumbuh dan Batas Riau, sedikitnya ada tujuh lokasi rawan macet, seperti depan Minang Plaza, Simpang Tunggulhitam, Pasar Lubukbuaya, Pasar Lubukalung, Pasar Sicincin, Pasar Panyalaian, dan Pasar Kotobaru, Pasar Padangluar dan Pasar Biaro.

“Untuk menghindari terjadinya kemacetan, kami mengimbau agar pemudik melewati jalur alternatif. Di samping itu, para pemudik dimintamemastikan kelaikan kendaraan untuk mudik. Dengan kendaraan laik jalan, maka hal itu akan sangat membantupemudik selama dalam perjalanan,” ujarnya.

Untuk angkutan Lebaran tahun ini, Dinas Perhubungan Kominfo Sumbar menyiapkan 2.173 angkutan. Rinciannya, angkutan kota antar provinsi (AKAP) 518 bus berkapasitas 150.150 orang, angkutan kota dalam provinsi (AKDP)sebanyak 1.510 bus dengan kapasitas 1. 437.157 orang. Lalu, angkutan cadangan sebanyak 140 bus terdiri dari pariwisata 86 bus dengan kapasitas 2.201 orang dan angkutan sewa 55 mpu dengan kapasitas 440 orang.

Untuk angkutan penyeberangan, menurut Dedi Diantolany, disiapkan dua kapal berkapasitas 6.640 orang melayani rute Padang-Mentawai. Sedangkan angkutan kereta apiada 2 KA berkapasitas 40 ribuorang. Sehingga, total kapasitas tampung ke-2.173 angkutan itu, sebanyak 1.536.588 orang. “Perkiraan permintaan akan angkutan pada masa Lebaran 2014 diperkirakan naik 10 persen dari tahun 2013 lalu. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan angkutan Lebaran 2014 akan dilaksanakan secara terpadu melibatkan instansi terkait, baik sipil, Polri dan TNI,” ujarnya.

Asisten II Setprov Sumbar Syafruddin mengimbau, agar kota dan kabupaten mengantisipasi kemacetan akibat pasar tumpah, persimpangan jalan sempit, dan kendaraan parkir sembarangan. Menurutnya, harus ada komitmen kota dan kabupaten untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemudik. “Jalur mudik harus bebas dari segala persoalan yang jadi kendala selama ini. Baik antrean rumah makan/restoran, antrean di SPBU, mobil berhenti tidak pada tempatnya, atau penyempitan jalan,” ujarnya.

Mantan Kepala Disperindag Sumbar itu juga mengatakan, sejauh ini dari koordinasi yang telah dilakukannya dengan Pertamina, ketersedian bahan bakar minyak (BBM) di Sumbar mencukupi. Jika kebutuhan harinya naik 1 persen, maka stok yang disediakan dari kebutuhan tersebut 1, 2 persen. “Masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan BBM,” ujarnya.

Kepala Biro Perekonomian Setprov Sumbar, Wardarusmen mengatakan, stok kebutuhan barang pokok di Sumbar mencukupi. Artinya, masyarakat tak perlu khawatir atas ketersedian stok. “Stok kita mencukupi. Jadi masyarakat tak perlu khwatir, dan pedagang pun jangan melakukan spekulasi dengan menahan stok, sehingga menyebabkan harga meningkat,” tuturnya.

Perbanyak Info

Via Radio

Di sisi lain, Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar menyiagakan 66 alat berat di 34 titik-titik strategis. Dari 34 titik tersebut, sebanyak 16 titik rawan bencana. Ini bertujuan mengurangi ketakutan masyarakat terhadap kondisi jalan yang akan dilalui.

“Total keseluruhannya ada 66 unit alat berat. Sebagian memang ada yang tidak diperlihatkan, untuk meminimalisir ketakutan masyarakat supaya mereka lebih nyaman saat melewati jalur tersebut. Kecuali yang memang paling rawan, seperti di Lembah Anai, itu kita perlihatkan,” ujar Kepala Disprasjal Tarkim Sumbar, Suprapto kepada Padang Ekspres, kemarin.

Alat berat yang disiapkan tersebut, berupa ekskavator, wheel loader, backhoe loader, motor grader, dan bulldozer. Selain itu, juga didukung sebanyak 73 peralatan lain yang terdiri dari dump truck, truck crane, flat bed truck, dan truck trailer.

Pengamat Perencanaan Pembangunan asal Unand Prof Helmi menekankan agar pemerintah lebih informatif kepada pemakai jalan, sehingga mereka bisa mengetahui informasi soal mudik, titik-titik rawan macet atau longsor.

“Itu bisa diinformasikan dengan berbagai radio. Selain itu, juga harus ada alternatif-alternatif baru untuk mempermudah akses, agar jangan terfokus di satu arah. Bagi pemilik kendaraan, juga jangan parkir di pinggir jalan, karena ini juga akan menimbulkan kemacetan dan polisi harus tegas,” jelasnya.

Hal lain yang perlu dilakukan, menurut pengamat tata ruang asal UBH Dr Eko Alvares, adalah memperbanyak angkutan massal. Ini untuk mengurangi perhatian masyarakat untuk memakai kendaraan saat mudik. (Pdec/Dk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed