Rabu, 15 Maret 2017
Pedagang Yang Berjualan Di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki Kini Pun Harus waspada Agar Tidak Terusir
PROTAP RIAU.com, PEKANBARU – Langkah, pengelola Terminal Bandar Raya Payung Sekaki menyurati pedagang bongkar muat barang kebutuhan pokok. Untuk, segera angkat kaki dari Terminal yang dinilai tak tepat.
Koordinasi, terlebih dahulu harusnya dilakukan dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Karena, penempatan pedagang disana dilakukan oleh Pemko.
Sesuai Undang-undang pengelolaan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Mulai tahun ini, mengambil alih pengelolaan terminal bus Tipe A-1, A-2 dan A-3 di seluruh Indonesia. Sedangkan, Pemerintah Daerah (Pemda) hanya berwenang mengelola kawasan komersial di setiap terminal. Di Pekanbaru, terminal yang di ambil kelola adalah Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Pada terminal ini, sebelum terjadi pemindahan kewenangan Pemko Pekanbaru. Di jadikan, sebagai lokasi bongkar muat barang. Sementara, untuk kebutuhan pokok yang sebelumnya berada di Jalan Tuanku Tambusai. Pemindahan, dilakukan untuk membersihkan jalan tersebut dari kemacetan yang diakibatkan aktifitas bongkar muat sejak pukul 00.00 WIB hingga dini hari.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Drs. H.M. Noer .MBS,SH,Msi,MH kepada Protap riau.com, Senin (13/2) kemarin mengatakan, Pemko Pekanbaru secara resmi. Hingga kini, belum menerima surat permintaan pemindahan pedagang dari pengelola terminal.
“Kami mendengar itu (rencana Pemindahan), sampai hari ini surat ke kita belum ada. Teman-teman, baru memperlihatkan surat yang ke masyarakat.”Kata M.Noer”.
Hal ini yang dia sayangkan. Mengingat kebijakan penempatan pedangang merupakan kebijakan Pemko Pekanbaru.
Seharusnya, pengelola terminal menyampaikan pemberitahuan resmi pada pemerintah daerah.”Sebut M.Noer”,
“Seharusnya, kan tidak menyurati pedangan dulu. Tapi, ke Pemerintah. Kalau, ke pedagang dulu itu salah kaprah. Karena kita yang menempatkan di sana.”Katanya”.
M. Noer juga mengingatkan, meski Terminal Pengelolaannya dibawah Kemenhub RI. Sebelum, dilakukan pemindahan terminal juga berasal dari Pemko Pekanbaru.”Kita, juga ingatkan Teman-teman itu (Pengelola Terminal). Terminal, itu dari siapa ? Asal usul nya, dari siapa dan kewenangan siapa ? Itu, bagian aset Pemerintah Daerah yang kita setujui di berikan ke pusat.
Bukan, berarti mereka tidak mempertimbangkan kebutuhan kita.”Kata M.Noer”, Mempertanyakan.
M.Noer Tampak Kesal, Bongkar muat, kebutuhan pokok sebutnya adalah permasalahan yang ada di Kota Pekanbaru. Telah, lama mengganggu lalu lintas. Pemko Pekanbaru, sebagai solusi membangun Pasar Induk.”Kita, sudah Teken kontrak Pada Pihak Ke Tiga yang melakukan pembangunan.
Sambil menunggu itu, Pemerintah Kota Pekanbaru juga mau jalan-jalan yang jadi tempat jualan agar tertib. Maka dari itu, kita geser dari Jalan Tuanku Tambusai ke terminal. Kebetulan, Terminal itu posisinya berbanding lurus. Kebetulan, juga tidak terpakai subuh, ini yang kita manfaatkan.”Imbuh M.Noer”.
Di Tegaskannya lagi, jika sudah dilakukan pemindahan kewenangan. Lalu, Pemko Pekanbaru seketika tak dianggap. Itu, disebut M.Noer salah.”Kalau, Teman-teman Pengelola Mentang-mentang kita serahkan. Itu langsung, mengatakan Haknya, itu salah,”Ketus M.Noer”,
Dia menilai, jika Pengelola Terminal secara sepihak meminta pedagang keluar. Tanpa, berkordinasi dengan Pemko Pekanbaru. Hal itu, sama saja menggagalkan program Pemko Pekanbaru.
“Mereka, tidak bisa semena-mena begitu. Memangnya, terminalnya berada dimana ? Tidak diatas udara, tapi di Kota Pekanbaru.”Kesal M.Noer”,
Karena itu, kita minta teman-teman saling mengerti. Mendukung, Ini programnya sifatnya sementara. Itu juga, tidak mengganggu aktivitas ? Boleh kita buktikan, itu sudah ada kajiannya, makanya diajukan,”Urainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Sekretaris Kota Pekanbaru menyebut dia akan memanggil instansi terkait segera. “Nanti, saya akan panggil Dinas terkait untuk pertemuan. Kadang, masalah terjadi hanya karena oknum.”Singkat M.Noer”,
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyebut, pihaknya sudah menyurati Pengelola Terminal terkait permasalahan yang terjadi.
Menurutnya,”Kita sudah kordinasikan, Kita akan dudukkan lagi. Agar, sementara bisa di pakai lokasi Terminal BRPS menjelang Pasar Induk selesai. Kita sudah surati, kita tunggu responnya. Mungkin, kemarin komunikasi kurang lancar.”Kata Ingot”,
Ingot mengulas, pemidahan pedagang ke Terminal untuk bongkar muat. Awalnya, karena memang di sana lokasi yang paling memungkinkan.”Kita, butuh lokasi untuk bongkar muat, kita arahkan kesana. Pada saat, yang sama terjadi pergeseran kewenangan dari Dishub Kota Pekanbaru ke Kementerian. Ini yang terjadi di sebut Miskomunikasi. Nanti, kita bersama dengan Dishub Kota Pekanbaru komunikasi ke Kepala Terminal.”Ucapnya”.
Menilik pernyataan Ingot, menunggu Pasar Induk selesai. Bisa, memakan waktu lebih dari Se- Tahun. Mengingat, saat ini Pasar Induk baru pada tahap pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPM-PTSP).
Pengajuan itu, sedang dibahas di Tim Ahli Bangunan dan Gedung (TABG). Dalam, Proses dari informasi yang dihimpun rancang bangunan harus diperbaiki. Karena, Garis Sempadan Bangunan (GSB) terlalu dekat dengan jalan.”Kalaupun, tidak bisa menunggu Pasar Induk selesai, kita akan cari lokasi alternatif.”jelas Ingot”,
Menurut Ingot yang dulu Pernah menjabat Kabag Umum Pemkab Meranti menyatakan, dengan langsung menyurati pedagang tanpa sosialisasi. Muncul, kesan pengelola terminal melangkahi Pemko Pekanbaru sebagai pihak yang menempatkan pedagang di sana.
Ingot tak mau mengomentari ini, “Kita jangan memperkeruh situasi, kita anggap itu miskomunikasi. Kita, percaya apalagi sesama instansi pemerintah.”Imbuhnya”.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Aripin Harahap saat dikonfirmasi Protap riau.com menyebut, ada beberapa permasalahan yang di Timbulkan oleh pedagang.”Pedagang, kencing sembarangan, buang sampah sembarangan, Waktu selesai bongkar jam 6 Pagi Pun melorot. Setelah itu, terjadi pertengkaran disana, ada yang memungut uang juga.’” Ucap Arifin”.
Aripin menjanjikan, pihaknya akan memfasilitasi penyelesaian yang berpihak pada pedagang.”Tapi, intinya kita akan tetap membantu para pedagang. Nanti, saya telpon Kepala Terminal untuk di undur. Tidak, masalah itu.”Singkat Aripin. (Tina)
Comment