Selasa, 26 September 2017
SMPN 1 Sei.lala sekolah Rujukan Kabupaten Inhu
Protap riau.com, RENGAT – Perjalanan panjang dan persaingan ketat menuju sekolah rujukan, akhirnya dapat dilalui SMPN 1 Sungai Lala. Saat ini, dari 514 SMP se Indonesia. SMPN 1 Sungai Lala merupakan, satu-satunya sekolah rujukan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Sekolah rujukan tersebut, sebagai salah satu pengakuan resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyatakan. pendidikan, di SMPN 1 Sungai Lala sudah mengacu kepada standar pendidikan Nasional. Bahkan, pihak sekolah yang ada didaerah dapat belajar ke SMPN 1 Sungai Lala untuk mempelajari berbagai program.
“Baru-baru ini, telah dikucurkan dana Rp.100 juta sebagai bantuan dari Kemindikbud. Untuk, kelangsungan proses pendidikan di SMPN 1 Sungai Lala.”Ujar Kepala SMPN 1 Sungai Lala Sudarmono.M.Pd usai melaksanakan workshop jurnalistik bagi 65 orang pelajar sekolah tersebut, Sabtu (24/9).
Dijelaskannya, penilaian oleh TIM Kemendikbud untuk seleksi sekolah rujukan ditingkat SMP. Sudah, dimulai sejak tahun 2013 lalu. Dimana, penilaian dilakukan yakni untuk semua segi tentang berbagai program yang dilakukan sekolah. Dari seleksi tersebut, pada tahun akhir tahun 2016 lalu, SMPN 1 Sungai Lala lolos dalam seleksi sekolah rujukan.
Baru-baru ini, tepatnya akhir bulan Agustus lalu. SMPN 1 Sungai Lala, juga mengikuti lomba tentang penyelenggaraan sekolah rujukan antar sekolah rujukan se Indonesia. Dari 514 sekolah, SMPN 1 Sungai Lala dapat masuk menjadi 103 sekolah. Bahkan, dari seleksi tersebut mengerucut menjadi 70 sekolah dan SMPN 1 Sungai Lala harus tersingkir. Ketika, sudah masuk di 17 sekolah rujukan.
Masih katanya, prestasi yang diraih sebagai sekolah rujukan tersebut juga berbeda dengan sekolah unggulan. Dimana, sekolah unggulan dapat belajar ke sekolah rujukan. Sedangkan, sekolah rujukan tidak diharuskan belajar ke sekolah unggulan.
Lebih jauh disampaikannya, pelaksanaan workshop jurnalistik juga menjadi bagian penerapan sekolah rujukan. Sehingga, usai pelaksaan workshop, pelajar yang ada dapat menulis untuk belitin sekolah. “Melalui workshop ini diharapkan, pelajar dapat memahami cara menulis atau membuat berita. Karena, selain saat ini sudah ada Mading, kedepan diprogram ada buletin sekolah.”Terangnya. (Kdy)
Comment