Kamis, 25 Agustus 2016
Protap riau.com, Selat Panjang – Ratusan warga Selatpanjang, Kepulauan Meranti, menggeruduk kantor Kepolisian Resor Meranti, Kamis, 25 Agustus 2016. Warga marah kepada aparat setelah tersangka kasus pembunuhan polisi, Apri Adi Pratama, 24 tahun, tewas.
Warga menuding terjadi kesalahan prosedur dalam menangkap Adi yang juga pelaku pembunuhan anggota Polres Meranti Brigadir, Adil S. Tambunan, 31 tahun.
Warga yang emosi melempari Polres Meranti menggunakan batu sehingga mengakibatkan sejumlah kaca kantor pecah. Polisi melepas tembakan peringatan ke udara untuk menenangkan warga.
“Saat ini kondisi sudah mulai tenang,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.
Menurut Guntur, dua warga mengalami luka akibat terkena lemparan. Ratusan warga pengunjuk rasa masih bertahan di halaman Polres Meranti. “Kapolres masih berusaha menenangkan warga secara persuasif,” katanya.
Seorang warga Meranti, Susanto, membenarkan kabar adanya kericuhan di Polres Meranti. “Sempat terjadi aksi lempar kaca,” katanya, saat dihubungi Tempo.
Guntur menuturkan peristiwa itu bermula saat Apri Adi menikam Brigadir Adil di halaman Hotel Furama, Selatpanjang, Kamis dinihari, pukul 01.45. Guntur menduga motif penyerangan Apri terhadap Brigadir Adil akibat cemburu.
Sebab pada Rabu malam, Brigadir Adil datang ke hotel sambil membawa seorang perempuan. Belum sempat memasuki hotel, Apri Adi langsung menyerang korban menggunakan senjata tajam. Sempat terjadi pertengkaran di halaman hotel.
Apri Adi lalu menikam korban membabi buta, hingga Brigadir Adil tewas bersimbah darah. “Korban mengalami lima luka tusukan di bagian dada, bahu, dan lengan,” ucapnya.
Apri Adi kemudian melarikan diri ke Pulau Merbau. Dua Jam kemudian, polisi berhasil menangkap pelaku. Namun, pelaku melakukan perlawanan dengan sebilah badik. Polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan dua tembakan di bagian paha dan mata kaki.
Namun, pelaku akhirnya meninggal saat akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Selatpanjang menggunakan kapal cepat. “Pelaku meninggal karena kehabisan darah saat dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Mendengar Apri Adi tewas, warga marah dan menuntut polisi bertanggung jawab. Hingga berita ini diturunkan, massa masih berkumpul di Polres Meranti. “Informasi terakhir kondisi sudah mulai kondusif,” ucap Guntur.(Tmp)
Comment