Minggu, 11 Februari 2018
Protap riau.com, RENGAT – Nasib jalan Provinsi yang menghubungkan dua Kabupaten inhu dan Inhil diambang kehancuran.
jika dalam waktu dekat tidak dilakukan penanganan dan perbaikan yang serius, maka satu-satunya jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) itu akan putus.
Camat Kualacenaku Triyatno membenarkan tiga titik terparah jalan Propinsi butuh penanganan serius dari Pemerintah. “Melalui Dinas PU PR Pemkab Inhu sudah saya laporkan,” ungkap Camat diruang kerjanya, Rabu (07/2).
Mantan Camat dari Kecamatan Seberida itu tidak membantah pula dugaan pemicu kerusakan jalan adalah akibat angkutan yang bertonase berat.
“Diantaranya armada CPO dan armada angkutan Batubara,” ujar Camat.
Dikatakan, Tiga titik jalan provinsi terparah dari Rengat menuju perbatasan Kabupaten Inhu – Inhil di Kecamatan Kualacenaku diantaranya di Desa Sungai Raya Kecamatan Rengat, di Desa Pulau Gelang dan Desa Kualacenaku Kecamatan Kualacenaku.
“Tiga titik itu amblas akibat dilalui angkutan bertonase berat,” papar Camat.
Menurutnya, Jalan lintas Rengat Kualacenaku selain sempit dan padat lalulintas dan rusak parah terjadi sejak lima bulan terakhir.
Seperti dikatakan salah seorang anggota BPD Desa Sei Beringin Kecamatan Rengat, Said Sulaeman mengatakan, jalan penghubung Kabupaten Inhu dengan Kabupaten Inhil itu rusak parah setelah dilintasi angkutan Batubara dari Kecamatan Batang Peranap dan Kecamatan Peranap menuju Pelabuhan di Kecamatan Kualacenaku.
“Setiap harinya puluhan unit armada batubara pakai Truk Fuso berkapasitas 40 ton per unit selalu melintasi jalan lintas Kualacenaku,” papar Said.
Beban armada Batubara tersebut tidak sesuai dengan kelas jalan berkapasitas Kelas III C yang seyogyanya harus dilintasi armada dengan maksimal muatan sumbu terberat (MST) 8 ton.
Anehnya, kata Said, tindakan atau larangan dari isntansi terkait justru tidak ada. “Apakah ini ada pembiaran,” sesalnya.
Kasatlantas Polres Indragiri Hulu AKP W Wahyudi juga sebelumnya berpendapat bahwa mobil bertonase berat salah satu pemicu kerusakan jalan lintas disepanjang kecamatan Kualacenaku.
“Mobil angkutan bertonase berat salah satu pemicu kerusakan jalan disepanjang jalan kecamatan Kualacenaku,” ungkap Kasatlantas Polres Inhu, AKP Wahyudi, sewaktu sidak kondisi jalan di sepanjang Kecamatan Kualacenaku pekan kemaren.
Kasatlantas Polres Inhu infeksi mendadak (sidak) disepanjag jalan berkapasitas Kelas Kelas III C, menindak lanjuti arahaan Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Riau AKBP Inra Widjyatnoko SIK tentang semakin tingginya angka Lakalantas disepanjang Jalan Kualacenaku.
Diterangkan, salah satu titik rawan Lakalantas berada di KM 225 Desa Pulo Gelang dan, KM 231 Desa Teluk Sungkai
Dua titik tersebut tercatat jalan terparah karena bahu badan jalan di kiri dan kanan mengalami kerusakan mencapai 70%.
“Tonase mobil, serta abrasi sungai Indragiri menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya bahu jalan,” terang Wahyudi.
Salah satu antisipasi tidak terjadinya laka lantas, setiap harinya personil Polantas harus mengatur lalin di lokasi.
“Anggota Lantas selalu disiagakan untuk mengatur lalin ditambahkan dengan pemasangan spanduk agar pengendara lebih extra berhati-hati saat melintasi daerah tersebut,”Terang AKP W. Wahyudi
Ia juga berharap kerusakan jalan tersebut segera mendapat perhatian dari Instansi terkait, baik Pemkab Inhu maupun Pemprov Riau. “Sudah saatnya diperbaiki atau setidaknya perawatan dari Pemerintah,” harap Kasat kantas ini. (kus )
Keterangan fhoto, jalan penghubung dua kabupaten Inhu dan Inhil nyaris putus, jika tidak ada perhatian pemprov dikhawatirkan semakin parah. (Kdy)
Comment