Jumat, 01 MAI 2020
Protap Riau.Com, RENGAT – Hingga sampai saat ini, Kamis (30/4/2020) kabupaten Indragiri Hulu. Meski, nol terkonfirmasi positif Corona. Namun, aksi cegah penyebaran Covid 19 semakin santer dilakukan oleh seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kabupaten Inhu dibawah pimpinan Bupati Inhu H.Yopi Arianto.SE.
Bukan terkait kekhawatiran, terpapar virus Corona saja atau kesehatan masyarakat. Tetapi, juga dampak ekonomi karena covid 19 juga menjadi hal yang sangat krusial bagi kabupaten Inhu, dan guna antisipasi. Agar, tidak krisis sosial ekonomi di kabupaten Indragiri hulu yang meluas. Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM) pun, mendata seluruh koperasi kecil dan menengah. Guna, mendapatkan bantuan dari kementerian koperasi. “data ini, sudah disampaikan ke pusat pada kementrian Koperasi”. Sebagai mana yang dikatakan juru bicara covid 19 Jawalter.S.M.Pd, dalam Membacakan press Release Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Indragiri Hulu, pada Kamis 30 April 2020 di kecamatan Lirik. Tepatnya, di jalan lintas timur Depan Perkantoran PT.Pertamina Ep lirik yang juga sebagai salah satu Pos pengamanan pemeriksaan kesehatan penumpang Bus yang masuk ke kabupaten Inhu.
Menurut, ketua Juru bicara covid 19 kabupaten Inhu Jawalter.S.M.pd, Berdasarkan update terakhir yang diperoleh dari Dinas kesehatan kabupaten Indragiri Hulu tanggal 26 Apri 2020. Terdapat, ODP kumulatif dari tanggal 22 Maret s/d 29 April 2020 sebanyak 399 orang, ODP dalam pemantauan 34 orang, ODP selesai Pemantauan 365 orang. ODP yang diperiksa Rapid hingga saat ini berjumlah 271 orang, dengan Hasil Rapid 270 orang dinyatakan Negatif dan 1 orang dinyatakan Reaktif.
Jumlah OTG sampai saat ini 0 (nol). Sedangkan, kumulatif Pelaku perjalanan (PP) dari tanggal 28 Maret s/d 29 April 2020 3.727 orang, dengan rincian PP dalam pemantauan berjumlah 994 orang (26,67%), PP selesai Pemantauan berjumlah 2.733 orang (73,33%). Jumlah, PDP saat ini adalah 1 orang dan kasus Terkonfirmasi (positif) 0 (nol).”Kata Jawalter.S.M.Pd, Kamis (30/4).
Dijelaskan nya, Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, data Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Indragiri Hulu dikelompokkan ke dalam 9 sektor usaha yang terdiri dari:
1) Sektor Pertanian
2) Sektor Pertambangan dan Penggalian
3) Sektor Industri dan Pengolahan
4) Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
5) Sektor Konstruksi
6) Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran
7) Sektor Angkutan, Komunikasi
😎 Sektor Keuangan
9) Sektor Jasa-Jasa
UMKM sendiri, merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan Kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. UMKM, diklasifikasi berdasarkan modal yang dimilikinya, yaitu: kategori
1) Usaha Mikro : Memiliki kekayaan Rp. 50.000.000
2) Usaha Kecil : Memiliki kekayaan Rp. 50.000.000 s/d Rp. 500.000.000
3) Menengah : Memiliki kekayaan Rp. 500.000.000 s/d Rp. 10.000.000.000.”Paparnya.
Sudah 41 UMKM Terdampak covid-19.
Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah kabupaten Indragiri Hulu juga melakukan pendataan UMKM yang terdampak COVID-19. Namun, karena keterbatasan waktu dan persyaratan yang harus dilengkapi, hingga bulan April ini Kabupaten Indragiri Hulu mengirim data 422 UMKM yang terdampak COVID-19 yang tersebar di berbagai kecamatan Indragiri Hulu.
“Jumlah UMKM, dikabupaten Indragiri hulu hingga saat ini adalah 9.170 UMKM, yang terbagi kedalam 3 skala usaha “Kata kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil Menengah kabupaten Inhu, melalui sekertaris nya Nurjanah, Kamis (30/4) dalam siaran pers gugus tugas.
Dikatakan Nurjanah, dengan Rincian
1. Skala Usaha Mikro dengan jumlah 5.878
2. Skala Usaha kecil dengan jumlah 3.162
3. Skala Usaha Menengah dengan jumlah 130
Sewaktu-waktu, data Ini akan bertambah karena masih dalam proses pendataan di setiap kecamatan di kabupaten Indragiri Hulu.
Selain itu, daftar koperasi yang telah mengisi form koperasi Terkena Dampak COVID-19 di kabupaten Indragiri Hulu dan datanya telah Dikirim hingga saat ini berjumlah 41 Koperasi. Sedangkan, koperasi yang aktif hingga bulan April 2020 berjumlah 201 koperasi yang tersebar di 14 kecamatan di kabupaten Indragiri Hulu.
Dampak ekonomi koperasi ini, sudah disampaikan kepada dinas koperasi Provinsi Riau yang selanjutnya akan disampaikan oleh pihak provinsi Riau ke Kementerian koperasi di Jakarta. “Dan sampai detik ini, dinas koperasi UMKM dikabupaten Indragiri hulu terus menerima laporan data masuk dari koperasi di empat belas kecamatan yang ada di kabupaten Inhu,”Kata Sekretaris koperasi UMKM kabupaten Inhu ini.
Menurutnya, kecamatan yang ada Se Inhu seluruhnya sudah melakukan pembahasan bersama dinas koperasi UMKM kabupaten Inhu. Terkait, dampak ekonomi covid 19 beberapa waktu lalu. Bahkan, kecamatan melibatkan seluruh kepala seksi guna mendata koperasi yang ada dikabupaten Inhu ini,”Beber Nurjanah.
Camat Lirik, Restui anggarkan Tiga item jenis Bantuan di Desa.
Kegiatan, kecamatan lirik dalam pencegahan penyebaran Covid 19 sudah banyak melakukan kegiatan sosial. Hal ini, disampaikan langsung oleh camat Lirik Sani Santos.S.Sos, saat juru bicara gugus tugas usai menyampaikan siaran pers, Kamis 30 April 2020 di jalan lintas timur. Tepatnya, pada pos pengamanan pemeriksaan kesehatan yang ditaja Dinas perhubungan kabupaten Inhu, Kamis (30/4) di kecamatan lirik.
Camat Lirik Sani Santos menjelaskan, kegiatan kecamatan dengan kondisi covid 19 sudah melaksanakan Penyemprotan Disinfektan di rumah-rumah Ibadah yang tersebar di 11 Desa kecamatan lirik. Pada Fasilitas umum,
Juga pada sebahagian rumah masyarakat” dan hampir semua desa yang ada di kecamatan lirik juga melaksanakan Penyemprotan Disinfektan. Sama-sama, peduli untuk bersama kita cegah agar tidak singgah virus Corona khususnya di kecamatan lirik umumnya di kabupaten Inhu,”Kata Sani Santos.
Dikatakan camat lirik, Untuk Masalah ekonomi yang terdampak dimasing- masing Desa pada kecamatan lirik juga sudah menganggarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagaimana arahan kementrian Desa,”Katanya.
Dijelaskan, ada tiga penganggaran pada Desa di kecamatan lirik terkait dampak ekonomi covid 19 yakni pertama terkait penanganan covid 19 sebagaimana yang telah dilaksanakan, kedua tentang BLT, masing-masing Desa juga sudah menganggar kan dan ketiga Padat Karya Tunai mandiri Desa dan dikecamtan lirik ada empat Desa yang menganggarkan padat karya mandiri ini,”Jelasnya.
Untuk gambaran BLT, yang segera disalurkan kepada masyarakat terdampak COVID-19 rata-rata sebesar dua ratus juta rupiah anggaran per desa atau 25 persen dari pagu anggaran Desa dengan rincian kepala keluarga penerima menerima Rp 600 ribu perbulan di kali tiga bulan atau Penerimaan menerima sebesar Rp 1.800.000,- dan ini berdasarkan kepala keluarga bukan perjiwa, “Ujar Camat.
Jika, dalam kepala keluarga sudah menerima BLT maka tidak lagi diperkenankan mendapatkan bantuan jenis lainnya dan ini tentunya. Agar, pembagian bantuan bisa merata diperoleh oleh masyarakat desa,”Pungkasnya. (Advertorial inhu/Kus)
Comment