Senin, 27 April 2020
Protap Riau.Com, RENGAT – Bupati Inhu Yopi Arianto.SE meminta semua elemen masyarakat, agar transparan dalam menagani covid 19,”kita hari ini, kumpul dikantor PWI ini untuk berbuat transparan, silahkan semua rekan-rekan PWI menanyakan apa yang perlu dipertanyakan. Terkait, penanganan covid 19 di kabupaten Inhu,”Kata Bupati Inhu H.Yopi Arianto.SE Dikantor PWI Inhu, jalan lintas Pematang Reba – Pekan Heran, Kamis (23/4) di Pematang Reba, saat menyampaikan update terbaru perkembangan penanganan covid 19 di kabupaten Inhu.
Bupati Inhu, hadir di kantor PWI Inhu bersama Kepala Dinas Kominfo Inhu, Jawalter Situmorang, M.Pd, Kepala Inspektorat Inhu, Boyke Sitinjak, Kepala Badan Pengolola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ibrahim, kepala Bagian Protokol Supandi dan sejumlah Staff lainnya.
Dikatakan Bupati Inhu H.Yopi Arianto.SE, Terkait penanganan covid 19 dikabupaten Inhu. Anggaran, yang dialokasikan guna penanganan covid 19 sebesar 90,2 Milyar. Besaran, dana tersebut dari akumulasi sejumlah organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di kabupaten Inhu. Sampai saat ini, anggaran sebesar Rp.90,2 Milyar belum terpakai seluruhnya,”Tegasnya.
Selain alokasi Dana yang sudah dipersiapkan, juga ada sejumlah Alat Pengamanan Diri (APD) untuk para medis, dan saat ini belum digunakan dan kita berdo’a agar APD ini tidak digunakan. Sebab, kita berharap agar wilayah kabupaten Inhu tidak satu wargapun yang terpapar atau positif Corona. Dengan, tidak terpaparnya covid 19 warga Inhu maka APD yang sudah tersedia tentunya tidak digunakan,”Harapnya.
Berdasarkan, Update terbaru ODP di kabupaten Inhu berjumlah 50 Orang. Sedangkan, akumulasi ODP sebanyak 367 Orang, ODP yang sudah selesai Pemantauan 317 Orang dan Alhamdulillah OTG Nihil.
Diakui Bupati Inhu, Bahwa kabupaten Inhu sudah dikepung oleh covid 19. Karena, kabupaten tetangga sudah semua terpapar. Untuk itu, diharapkan semua pihak berpartisipasi dalam mencegah penyebaran Covid 19 agar masyarakat Inhu tidak terpapar covid 19. Untuk itu, Bupati Inhu Yopi Arianto.SE menghimbau masyarakat untuk ikut mematuhi aturan pemerintah diantaranya selalu memakai masker dan selalu proaktif dalam ketentuan protokol dalam pencegahan penularan covid 19 ini.
“Terkait kegiatan pembangunan fisik, pemerintah kabupaten Inhu yang bersumber dari APBD Inhu sampai saat ini kita tunda pelaksanaan nya. Hal ini, kita masih berkonsentrasi penanganan covid 19 dulu sampai penanganan covid 19 ini dinyatakan aman oleh pemerintah pusat,”Paparnya.
Bupati Indragiri Hulu (Inhu), H.Yopi Arianto, SE, yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid 19 di dampingi oleh juru bicaranya Jawalter.S.Mpd dihadapan puluhan wartawan menyebutkan, bahwa Wartawan itu selalu ada di Garda terdepan dalam pemberitaan pencegahan wabah berbahaya yaitu, Virus Corona-Covid 19 yang sekarang sedang melanda masyarakat Indonesia khususnya Rakyat Indragiri Hulu.
Pada kesempatan yang sama Bupati Inhu, mengajak para wartawan untuk mengevaluasi kinerja gugus tugas dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hulu ini.
Dalam kunjungan Bupati Inhu di Kantor PWI, Bupati Inhu Juga menerima sejumlah pertanyaan yang lontarkan oleh wartawan, diantaranya rasionalisasi anggaran yang dilakukan oleh Pemda Inhu untuk dialihkan menjadi anggaran penanganan Covid-19, soal kemungkinan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sampai kepada kabar soal pengunduran diri sejumlah pejabat dari gugus tugas.
Segala pertanyaan demi pertanyaan pun di jawab dengan tegas oleh Bupati Inhu, “bahwa hari ini Pemkab Inhu sedang melakukan rasionalisasi untuk mencari dana Rp.90,2 Milyar, dan ini Masih dalam proses belum bisa disampaikan apa saja yang akan dirasionalisasi,”Sebut Bupati Inhu Yopi Arianto.
Ditambahkan Bupati Yopi, meski demikian Pemerintah kabupaten (Pemkab) Inhu sebelumnya sudah menganggarkan dana sebesar Rp.5,2 Miliar. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 tersebut, pemerintah akan melakukan rasionalisasi sebesar Rp.85 Milyar.
“Dalam hal terkait rasionalisasi itu, sejumlah program pembangunan di Kabupaten Inhu akan tertunda. Program pembangunan daerah menjadi tertunda, tidak ada kebijakan yang populer. Tapi sekarang, kita tidak bicara untung rugi, kita rugi semua. Kita lebih mengutamakan warga kita agar tidak tertular covid-19,”Jelasnya.
Tetkait dengan adanya pertanyaan soal kemungkinan dijalankannya pengajuan PSBB di Kabupaten Inhu, Yopi menyampaikan bahwa Kabupaten Inhu hingga saat ini masih zona hijau. Sehingga, belum mengajukan PSBB dan belum memenuhi sebagai mana ketentuan pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan RI.
“Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu, belum ada kasus Pasien dalam Pengawasan (PDP) maupun kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Inhu, dan semoga seterusnya Nihil,”Harapnya.
Selain itu, Bupati Yopi juga menjawab bahwa ada sejumlah pejabat yang menyatakan ingin keluar dari gugus tugas yang sudah dibentuk saat ini. Menjawab hal tersebut, Bupati Yopi menegaskan agar pejabat yang bersangkutan mengirimkan surat resmi.
“Ya, buat surat resmi pengunduran dirinya, jangan hanya ngoceh-ngoceh di luar,”Kata Bupati inhu Yopi Arianto sembari mengatakan bahwa, gugus tugas bekerja secara terbuka dan profesional. Oleh karena itu, Yopi menegaskan agar jangan ada pihak-pihak yang membuat suasana tak baik, dan saya tidak akan macam-macam dengan anggaran dana penanganan covid 19 ini, dan saya menjabat hanya tinggal sembilan bulan lagi, jadi saya tidak akan macam-macam dengan anggaran ini,”Pulasnya.
Untuk mengoptimalkan Pencegahan, Juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19, Jawalter Situmorang M.Pd, yang juga sebagai Kepala Dinas kominfo Inhu, di ruang Media Center Gugus Tugas Kantor Diskominfo Inhu sebelumnya menyebutkan bahwa, berdasarkan update data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu sampai dengan tanggal 22 April 2020 adalah sebanyak 371 Orang dengan rincian, ODP dalam pemantauan : 52 orang (14,02%) ODP selesai pemantauan : 319 orang ( 85,98%). Sedangkan, untuk PDP dan kasus Terkonfirmasi di Kabupaten Inhu sampai saat ini terpantau masih 0 (Nol), ODP yang telah di periksa Rapid hingga saat ini berjumlah 311 orang.
“Diketahui bahwa, hasil dari Rapid test tersebut seluruhnya Negatif. Selain itu, akumulatif pelaku perjalanan (PP) dari tanggal 28 Maret sampai dengan 22 April 2020 adalah 3.149 orang, dengan rincian. PP dalam pemantauan 1069 orang (33,95%). PP selesai pemantauan 2080 orang (66, 05%.),”Papar juru bicara Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Jawalter.S. ini.
Sementara itu, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Indragiri Hulu, yang mempunyai tugas pokok dalam penanggulangan bencana, ikut ambil bagian dalam lawan Covid-19.
Selain melakukan pembersihan dan penyemprotan Disinfektan di areal kantor pemerintah, KPBD Inhu juga melakukan penyemprotan di beberapa fasilitas umum.
Tidak hanya di pusat kota, pembersihan dan penyemprotan cairan Disinfektan tersebut juga dilakukan hingga ke tingkat Kecamatan dan desa yang ada di kabupaten Inhu.
“Untuk sasaran penyemprotan kita adalah pasar, toko kelontong, rumah ibadah seperti masjid dan mushalah. Terlebih saat ini, umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan,”Kepala KPBD Inhu Ergusyan melalui KTU KPBD Inhu, Harmes Jhoni dalam siaran pers gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Kamis (23/4/2020) di Kantor Bupati Inhu.
BUPATI INHU PERBOLEHKAN SHALAT TARAWIH DI MASJID ASAL TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN
H. Yopi Arianto, SE, Bupati Inhu, dihadapan puluhan awak Media mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, memperbolehkan warganya menggelar Sholat tarawih di Mesjid dan Musalla selama bulan Ramadhan.
Hanya saja, setiap masjid dan musalla wajib menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, untuk mencegah penyebaran covid-19.
Bupati Inhu menjelaskan, pertimbangan diperbolehkan Sholat Tarawih. Karena, Inhu masih berada pada zona hijau virus corona. Namun, khusus untuk warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan keluarganya dilarang melakukan ibadah di Mesjid.
“Pertimbangan kita salah satunya kita masih green zone, belum ada kasus terkonfirmasi positif virus corona, begitu pula dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta Orang Dalam Pantauan (ODP) yang relatif menurun tiap harinya,”Katanya, di kantor PWI Inhu.
Bupati mengaku, sudah mengeluarkan maklumat terkait dengan protokol yang harus diterapkan setiap masjid maupun musalla. Yakni, Mesjid dan musala harus menyediakan tempat cuci tangan dan menjaga kebersihan rumah ibadah. Selain, menyediakan sarana kesehatan, jumlah raka’at Terawih Agar dipersingkat dari biasa. Serta, agar ceramah dari ustad agar ditiadakan.”Himbaunya.
H. Yopi Arianto juga menghimbau, agar selesai shalat berjamaah di Mesjid, warga langsung pulang ke rumah, dan tidak berkumpul-kumpul. Karena, ibadah kali ini cukup berbeda dari biasanya. Jika, ada yang berkumpul maka petugas dari Satpol-PP yang akan membubarkan.
Kepada petugas Mesjid, diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan seluruh jamaah. Juga, diharuskan untuk membawa sajadah masing-masing dari rumah. Guna, mengantisipasi peredaran virus corona.
Keputusan itu, menurut Yopi setelah melihat banyaknya korban sektor lain akibat pandemi virus corona saat ini. Baik, dari sektor ekonomi, budaya hingga sosial, Bupati Inhu H. Yopi Arianto tidak menginkan agama turut menjadi korban epedemi saat ini. Kita, sudah krisis Ekonomi, jangan lagi kita krisis agama gara-gara ini. Sholat tarawih, tetap dibuka tapi perlu kita garis bawahi bersama harus mengikuti protokol kesehatan. Untuk, mencegah penyebaran virus corona, “Kata Bupati Inhu H. Yopi Arianto,SE.
Usai acara, Bupati Inhu menyerahkan bantuan berupa satu unit laptop dan sejumlah masker kepada ketua PWI Inhu Epril Reza. Selain itu, juga memberikan sejumlah nasi kotak sebagai pengingat memasuki Ramadhan sebagi makan siang terakhir. (ADV/Kus)
Comment