Senin, 03 Desember 2018
Protap riau.com, Rokan Hilir – Kadis Pendidikan Rohil menyampaikan HM.Rusli Syarief,S.Sos dalam sambutannya mengatakan, ada sebanyak 1096 sertifikat yang diserahkan kepada 18 korwil se Rokan Hilir. Sertifikat itu, adalah dana dari pemerintah pusat yang merupakan hak dan kewajiban para guru.
“Pada tahun 2019, bagi guru yang tidak memegang sertifikat sertifikasi. Maka, mereka tidak lagi mendapatkan dana sertifikasinya. Guru yang memegang, sertifikat nanti dilampirkan dengan SKnya itu yang dilaporkan sebagai guru yang mendapat sertifikasi,”Kata Rusli Syarief.
Dijelaskan Kadisdikbud, sebelumnya, Ujian untuk mendapatkan sertifikat dilaksanakan pada bulan juni bertepatan pada bulan puasa ranadhan kemarin. Pelaksanaan, ujiannya di adakan di dua royon, yakni Kecamatan Bangko dan Kecamatan Bagansembah oleh panitia dari pemerintah pusat.
“Kita harapkan, kepada guru yang lulus dan yang mendapatkan sertifikat tidak lain adalah mampu meningkatkan prestasi, dan bagi guru yang tidak dapat dan dinyatakan tidak lulus untuk terus berjuang. Nanti ada lagi, dibuka peluang untuk mengikuti ujian terakhir di bulan November, dan bagi mereka yang tidak lulus. Maka, di tahun 2019 nanti mereka tidak layak menerima dana sertifikasi. Karena, sertifikat salah satu syarat untuk mendapatkan dana sertifikasi yang bersumber dari pusat bukan Kabupaten/ Kota,”Ujarnya.
Di kesempatan itu Muhammad Rusli Syarief juga mengungkapkan, bahwa sebelum lebaran para guru telah menerima haknya, termasuk dana sertifikasi. Pada saat itu, ada guru menerima haknya mencapai 72 juta, yang paling rendah guru yang berpangkat dan golongannya 2b itu mendapat 31 juta.
“Siapa bilang guru tidak sejahtera, cuma kemarin pembayarannya terlambat. Terlambat, bukan berarti salahnya pemda tapi dana dari pusat yang terlambat turun kedaerah,”Ungkap Rusli Syarief.
Dalam sambutanya, bupati berharap para guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam meningkatkan prestasi.”Meski dengan kondisi yang sulit, prestasi harus di pertahankan. dengan keterbatasan ini mari sama-sama saling bahu membahu memajukan dunia pendidikan kita,”Kata Suyatno.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Rusli Syarif, mengatakan 1096 guru yang mendapatkan sertifikat tersebut berasal dari 18 korwil se Rokan Hilir.
“Penilaian dilakukan oleh pusat, sebab serifikasi ini adalah hak dan kewajiban guru. Untuk, tahun 2019 bagi guru yang tidk memengang sertifikasi maka dia tidak akan mendapatkan gaji sertifikasi lagi,”Kata Rusli.
Pelaksanaan ujian nya lanjut Rusli, dilaksanakan pada bulan Juni langsung oleh panitia pusat. Pendanaan nya, juga berasal dari pusat.
“Namun waktu itu, dana pusat hanya 400 orang. Sementara, guru kita ada 13000 di potong swasta ada sekita 6000 , dari yang mengikuti seleksi ternyata yang lulus hanya 1096 orang,”Jelasnya.
Dilakukan nya ujian sertiikasi itu tambahnya lagi, sebagai persiapan untuk pembayaran pada tahun 2019, dan bagi guru yang belum lulus akan ada tahap kedua pada bulan November mendatang.
“Bagi yang lulus itu, nantinya akan dilampirkan pada SK terahir melalui daftar dapodik yang wajib menerima dana sertifikasi,”Paparnya.
Adapun, sertifikat yang di berikan kepada para guru berupa sertifikat guru berprestasi, sertifikat K13, serta sertifikat sertifikasi.
Ketua DPRD Rohil, Pos anggaran Disdik pernah kalahkan APBD Kabupaten Labusel.
Menurut Ketua DPRD Ini, keluhan para guru disampaikan kepada Kadisdik Rohil. Karena, adanya penyusutan anggaran. Makanya, keluhan para guru tersebut tidak bisa segera direalidasikan.
“Saya selaku pimpinan DPRD, yang ikut melakukan penyusunan anggaran selama ini. Tahu betul, Hanya tahun ini saja anggaran di Disdik itu berkurang. Namun demikian, anggaran pendidikan di Rohil, pernah megang Record pos anggaran tertinggi hingga mencapai Rp.600 Milyar, mengalahkan APBD Kabupaten Labusel Sumut”,”Ungkap Nasrudin.
Menurut Nasrudin, dirinya mengetahui APBD labusel (sumut) hanya sebesar Rp 476 Milyar. Karena, dirinya pernah diundang oleh pejabat Labusel untuk menghadiri suatu acara disana.
“Kabupaten Rohil saat Ini tengah mengalami penyusutan anggaran, masanya ada turun dan naik, ada pasang dan surut. Saat waktu mengalami surut, kita juga harus merasa bersyukur. Walaupun demikian, Disdik Rohil tetap memberikan yang terbaik, salah satunya bukti kegigihan itu, Disdik Rohil kini prestasinya meningkat”,”Pungkas.(ADV/Ria Putra)
Comment