Jumat, 19 Mey 2017
Protap riau.com, TEMBILAHAN – Hingga saat ini, diduga masih banyak masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir yang ekonomi menengah keatas menggunakan elpiji 3 Kg.
Padahal, elpiji 3 kg atau si melon ini di peruntukkan bagi masyarakat tidak mampu alias masyarakat miskin.
Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir meminta kepada penjual si melon untuk memilah para pembeli.
“Kalau dia datang pakai mobil, jangan di kasihlah (elpiji 3Kg, red). Kasi saja ‘si pink’ atau elpiji 5 Kg. Karena yang pink itu kan non subsidi.” Sebut Ketua Komisi II DPRD Indragiri Hilir, Junaidi kepada awak media.
Junaidi juga mengaku, bahwa dirinya di rumah menggunakan elpiji non subsidi.
“Kalau di rumah saya menggunakan elpiji yang 12 kg,” katanya.
Hingga saat ini, harga elpiji 3 kg di Kabupaten Indragiri Hilir mencapai Rp.30 Ribu hingga Rp.35 Ribu.
Dengan harga yang meningkat, Junaidi meminta kepada Dinas terkait untuk melakukan pengecekan secara berkala.
“Kami minta, kepada dinas terkait untuk melakukan peninjauan harga elpiji 3 Kg di agen-agen dan distributor.”Pintanya. (advertorial/Shaleh)
Comment