by

Bupati Pertemuan Bisnis dengan Investor Malaysia

Selasa, 17 Oktober 2017

MEMAPARKAN: Sekda Inhil H Said Syarifuddin (tengah) mendampingi Bupati Inhil HM Wardan memaparkan potensi daerah itu saat pertemuan dengan investor Malaysia, Senin (16/10/2017).
MEMAPARKAN: Sekda Inhil H Said Syarifuddin (tengah) mendampingi Bupati Inhil HM Wardan memaparkan potensi daerah itu saat pertemuan dengan investor Malaysia, Senin (16/10/2017).

Protap riau.com, Inhil – Sebagai upaya memaksimalkan pembangunan daerah, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir HM Wardan melakukan pertemuan dengan investor asal Malaysia di Pekanbaru, Senin (16/10). Pertemuan yang difasilitasi Persatuan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) itu merupakan tindak lanjut hasil dari Festival Kelapa Internasional (FKI) pada September 2017. Semakin banyak investor masuk, semakin baik bagi daerah.

Seperti diketahui, Perpekindo mengajak berbagai investor berinvestasi dengan tujuan pengembangan potensi sektor perkebunan kelapa dan optimalisasi potensi yang ada di Inhil. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara luar, Inhil sangat diuntungkan.

“Keberadaan daerah kita sangat strategis, karena berbatasan dengan Singapura dan Malaysia,” kata Bupati.

Kondisi ini sangat potensial dan strategis untuk pengembangan industri di berbagai bidang. Salah satunya yang sesuai dengan potensi sumberdaya alam (SDA) yang ada, yakni pertanian, perkebunan maupun sebagai jalur transportasi perdagangan internasional.

“Salah satu potensi yang cukup besar, terdapat pada sektor tanaman pangan dan perkebunan dalam wujud ketersediaan lahan sawah dan perkebunan kelapa,” papar Bupati.

Dengan luas itu, Kabupaten Inhil diidentifikasi sebagai kabupaten yang memiliki areal perkebunan kelapa terluas di dunia. Dari luas areal tersebut, lahan produktif ada sekitar 300 ribu hektare. Inilah yang dijelaskan sebagai sebuah potensial.

Selain itu, Bupati mengatakan, peluang industri pengolahan kelapa di Kabupaten Inhil masih sangat terbuka dengan potensi buah kelapa yang sangat besar dan jumlah perusahaan pengolahan kelapa yang relatif sedikit. Saat ini, hanya ada 5 perusahaan yang mampu mengelola sebagian hasil perkebunan kelapa rakyat.

Selain kelapa, sagu dan pinang juga menjadi peluang strategis lainnya untuk dikembangkan. Sagu dan pinang yang dimiliki masyarakat, dijelaskan Bupati, dijadikan tepung dan beberapa produk pangan yang diolah oleh masyarakat secara manual.

“Kalau untuk pinang, memang memiliki harga sangat luar biasa, tapi sayangnya sampai saat ini belum tersentuh oleh perusahaan industri,” tukas Bupati Inhil yang juga Ketua DPD II Golkar Inhil ini.

Perwakilan PT MKH Berhad Malaysia, Dato’ Andy Lee Khee Meng menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan Perpekindo yang telah bersedia memfasilitasi pertemuan MKH Berhad Malaysia dengan Pemerintah Kabupaten Inhil.

Pada kesempatan itu, Dia sedikit bercerita tentang rekam jejak bisnis perusahaan yang kini telah berdiri di Indonesia. Menurutnya, PT MKH Berhad Malaysia, mulai berekspansi ke Indonesia pada tahun 2008 di bidang perkebunan sawit melalui daerah Kutai Kartanegara.

“Namun saat ini kita mulai tertarik dengan potensi Kabupaten Inhil akan kelapanya,” katanya. Pihak Perusahaan berencana untuk mengintegrasikan sektor perkebunan sebagai basis pengolahan dengan berbagai sektor. Di antaranya, peternakan, perikanan dan tanaman nanas yang nantinya akan disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah.(advertorial/Shaleh)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed