by

Percepat Capaian Target, Desa Petani Gelar Vaksin Pfizer 500 Dosis.

Foto Pemerintah Desa Petani Saat Menggelar Vaksin Pfizer 500 Dosis.

BATHIN SOLAPAN – Protap Riau Com.

Sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi capaian target vaksinasi nasional covid-19 khususnya di wilayah Kabupaten Bengkalis, Unit Pelayanan Terpadu ( UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas )Balai Makam bekerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis mengadakan vaksinasi pada Selasa pagi (09/11) sekira pukul 08.00.Wib, bertempat di Aula Kantor Desa Petani.

Sasaran dari kegiatan vaksinasi ini adalah vaksinasi dosis pertama bagi masyarakat Desa Petani umur 12 hingga 18 tahun dan lanjut usia (Lansia) dengan target 500 orang.

Vaksinasi dilaksanakan tim vaksinasi UPT Puskesmas Balai Makam yang dipimpin langsung oleh dr. Rima Melati sebagai Kepala Puskesmas Balai Makam. Hadir dalam kegiatan vaksinasi Kepala Desa Rasikun beserta perangkat desa, Babinsa Desa Petani, Serka Agus, Bhabinkamtibmas, Aipda Juni Shandra dan Bripka Agus Rizal.
dan Relawan covid-19 Desa Petani yang ikut memantau dan membantu tenaga kesehatan dalam pelayanan vaksinasi secara langsung. Kegiatan vaksinasi berjalan lancar .

Sebagai komitmen dalam mendukung penanganan Covid-19 di Desa Petani Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis hari ini mengadakan vaksinasi dosis pertama dan untuk membantu mempercepat herd immunity yang ingin dicapai.

Pemerintah desa tetap mendukung penuh program vaksinasi yang digagas pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dalam rangka mencapai kekebalan kelompok, sekaligus melindungi masyarakat terhadap penyebaran Covid-19,

Keselamatan dan kesehatan masyarakat selalu menjadi prioritas, antusias masyarakat dalam ikut vaksin ini cukup tinggi, ini berkat kerjasama dengan lembaga desa, kader Posyandu, TP PKK, Pendamping Desa ( PD) dan relawan yang selalu mengedukasi memberikan sosialisasi kepada masyarakat dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya vaksinasi.’ Tutur kades Rasikun

Program vaksinasi ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah daerah sehingga dapat memutus mata rantai Covid-19 dengan memperluas cakupan vaksinasi.

Dalam kegiatan vaksinasi hari ini Pemerintah desa Petani dalam hal ini bekerjasama dengan tenaga kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Balai Makam, Sebab vaksinasi merupakan kegiatan yang harus terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19’, terlihat di halaman kantor desa yang merupakan lokasi vaksinasi masyarakat ngantri duduk di kursi sambil menunggu absen dari panitia pelaksana kegiatan dengan mengikuti Protokol kesehatan (Prokes) dan melaksankan 3M, Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan.

Roni Putsak ( 22) warga RT.02,RW.03 Desa Petani saat dijumpai ia mengatakan, hari ini masih ngantri untuk di absen oleh panitia untuk di suntik vaksin yang sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Tim dari Puskesmas, Alhamdulillah,….saya sudah disuntik vaksin mudah mudahan setelah disuntik vaksin tidak terjadi apa-apa dan terus sehat selalu.”ujar Roni tuturnya kepada awak media ini.

Sementara itu Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) Balai Makam dr. Rima Melati saat dikompirmasi awak media Selasa siang (09/11) sekira pukul 11.30.Wib ia menjelaskan sebelum di disuntik vaksin sinovac para sasaran harus memenuhi kriteria tertentu, salah satunya sehat. Untuk memastikan sehat, sebelum disuntik sasaran penerima vaksin melalui screening terlebih dahulu. Diperiksa kesehatannya di tempat penyuntikkan yang sudah ditentukan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan klinik.

Saat datang ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), petugas kesehatan terlebih dahulu melakukan anamnesa atau pemeriksaan untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid) serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah.”kata dr.Rima.

Jadi yang bersangkutan tidak perlu bawa surat keterangan sehat kalau memiliki riwayat penyakit. Cukup datang ke tempat vaksinasi, kemudian dilakukan screening awal. Sasaran melapor kondisi kesehatannya, Petugas kesehatan akan melihat apakah ada kontraindikasi. Misalnya penyakit jantung. Tidak semua orang sakit jantung tidak diberikan vaksin. Perlu diperiksa dulu tingkat keparahan penyakit jantung yang dideritanya. Demikian pula hipertensi, hanya yang terkontrol saja yang mendapatkan vaksin.

Lanjut,…Jika hasil pemeriksaan dinyatakan layak, maka akan berlanjut ke tahap penyuntikan vaksin. Apabila tidak layak, maka pemberian vaksin ditunda, atau bahkan tidak diberikan sama sekali. Jika vaksinasi harus ditunda hari itu, maka sasaran pulang dan memastikan penyakitnya terkontrol.

Untuk mendapatkan vaksinasi kembali di tahap berikut, sasaran harus mendaftar ulang. Yang bersangkutan mendapat notifikasi ulang melalui SMS blast atau melalui aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan registrasi ulang dan menentukan jadwal pengganti pelaksanaan vaksinasi.

Menurut Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan Kemkes pada 2 Januari 2021, jika pada saat screening awal tersebut terdeteksi ada penyakit tidak menular atau dicurigai adanya infeksi Covid-19 maka pasien dirujuk ke Poli Umum untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Jadi, belum tentu sasaran yang datang ke fasyankes mendapatkan vaksinasi saat itu.”tutup dr.Rima Melati jelasnya.

Terliat hadir memantau jalanya vaksinasi, Kapolsek Mandau AKP Jaliper Lumban Toruan didampingi, Kades Petani Rasikun,Ps.Kanit Samapta Iptu Zulkifli,Ps.Kanit Lantas Polsek Mandau Iptu Edwi Sunardi,S.AP, dan Panit Samapta Ipda Yarman Elibatee.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed