Kamis, 15 Desember 2021.
Protapriau.com, Lampung Selatan – Peristiwa bencana tsunami yang terjadi di selat sunda tepatnya dipesisir pantai Kalianda dan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan pada hari sabtu tanggal 22 Desember 2018 sekira pukul 20.56 WIB, disebabkan oleh erupsinya gunung anak krakatau yang menimbulkan getaran pada dinding lereng gunung dan mengakibatkan Iongsoran sehingga memicu gelombang tsunami dan berdampak pada kerusakan infrastruktur antara Iain kerusakan rumah penduduk berjumlah 801 unit, kapal motor dan perahu 863 unit, bagan apung 48 unit dan pengungsi 6.541 orang, korban luka 9.591 orang serta korban jiwa 122 orang yang membuat kita semua berduka dan peristiwa ini ditetapkan sebagai Bencana Nasional.
Ket Foto : Tugu prasasti tsunami selat sunda pesisir Kalianda-Rajabasa.
Untuk memberikan perlindungan dan rasa aman pada masyarakat, serta mengurangi resiko terhadap musibah di masa mendatang, maka Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun konstruksi pengaman pantai.
Ket Foto : Hasil Pekerjaan PT. Basuki Rahmanta Putra di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan.
Mega proyek pengaman pantai pesisir Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa pasca tsunami tersebut menunjuk PT. Basuki Rahmanta Putra (BRP) sebagai pelaksana proyek.
Ket Foto : Proyek Pengaman Pantai Desa Sukaraja yang di kerjakan oleh PT. Basuki Rahmanta Putra.
Tambunan yang merupakan pelaksana dilapangan dari PT. BRP saat ditemui media ini menuturkan, saat ini proyek pengaman pantai Desa Sukaraja pasca tsunami, sudah selesai kami kerjakan sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh pemerintah.
“Alhamdulillah, pekerjaan dapat kita selesaikan seauai dengan targetnya.” Ucapnya
Lebih jauh menyampaikan, Tambunan berharap, mudah-mudahan proyek pengaman pesisir pantai tersebut, sejatinya bisa bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Desa Sukaraja. Tukasnya (Rizki)
Comment