Kamis, 28 Juli 2022.
Protapriau.com, Lampung Selatan – Peristiwa bencana tsunami yang terjadi di selat sunda tepatnya dipesisir pantai Kalianda dan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan pada hari sabtu tanggal 22 Desember 2018 sekira pukul 20.56 WIB, disebabkan oleh erupsinya gunung anak krakatau yang menimbulkan getaran pada dinding lereng gunung dan mengakibatkan Iongsoran sehingga memicu gelombang tsunami dan berdampak pada kerusakan infrastruktur antara Iain kerusakan rumah penduduk berjumlah 801 unit, kapal motor dan perahu 863 unit, bagan apung 48 unit dan pengungsi 6.541 orang, korban luka 9.591 orang serta korban jiwa 122 orang yang membuat kita semua berduka dan peristiwa ini ditetapkan sebagai Bencana Nasional.
Untuk memberikan perlindungan dan rasa aman pada masyarakat, serta mengurangi resiko terhadap musibah di masa mendatang, maka Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun konstruksi pengaman pantai.
Seperti yang dikerjakan oleh perusahaan PT. SAC Nusantara saat ini, Pembangunan Pengaman Pantai Kalianda di Desa Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Kontraktor mengutamakan kualitas bangunan dan melibatkan warga sekitar dalam Pekerjaan.
Kurnia salah satu pelaksana lapangan PT. SAC Nusantara menyampaikan, bahwa dalam setiap pekerjaan kontraktor dituntut profesional dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar, oleh karena itu para kontraktor menjaga serta meningkatkan kualitas bangunan yang dikerjakan.
“Setiap pekerjaan yang kami kerjakan selalu mengutamakan Kualitas dan mutu sesuai dengan spek yang ada, begitupun dalam pengerjaan pembangunan pengaman pantai kalianda di Desa Rajabasa ini,” ujarnya Kamis (28/7/2022).
Keterangan Foto : Pengaman Pantai Desa Rajabasa yang dikerjakan oleh PT. SAC Nusantara.
Sesuai dengan intruksi Balai Besar Mesuji Sekampung dalam pekerjaan tersebut kami mengkaryakan warga yang ada di lokasi pekerjaan.
“kami melibatkan masyarakat dalam pengerjaan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar.”
Selain itu, kami juga telah merealisasikan usulan masyarakat agar dibuatkan protek sungai sepanjang 200 Meter sehingga apabila saat banjir debit air tidak melebar kepemukiman warga bahkan ke tempat ibadah.
“Selain protek sungai usulan tambatan perahu untuk nelayan juga telah kami setujui tinggal proses pengerjaannya lagi,” Tegasnya.
Keterangan Foto : Pritek sungai sepanjang 200 Meter usulan warga yang telah direalisasikan.
Kurnia juga menyampaikan, bahwa pekerjaan pengaman pantai desa rajabasa dengan biaya dari APBN sebesar Rp. 65.315.862.700,00,-(Include PPN) yang dikerjakan oleh PT. SAC Nusantara ini mencapai progres 51 persen lebih.
“Insya’allah jika tidak ada kendala, pekerjaan akan selesai sesuai target bahkan dapat selesai di awal bulan November ini,” katanya
Dirinya berharap kepada seluruh laoisan masyarakat khususnya yang ada di desa rajabasa ini agar dapat mendukung pekerjaan nasional ini, sehingga dapat barjalan dengan baik, lancar dan sukses, sesuai dengan yang kita harapkan bersama.
“Jika pekerjaan ini selesai tentunya masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya, oleh karena itu mari kita sama sama mendukung setiap proses pekerjaan ini”. Tutupnya (Rizki/halim)
Comment