Rabu, 7 September 2022.
Protapriau.com, Lampung Selatan – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan terus menguatkan satuan penanggulangan bencana tingkat desa atau Desa Tangguh Bencana (Destana).
Seperti saat ini. Rabu (7/9/2022) BPBD bersama Dinas Gulkarmat Lampung Selatan menggelar acara Pembinaan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Waymuli Timur dan Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Lampung Selatan, Wahyu Hidayat menyampaikan, bahwa di wilayah kecamatan rajabasa sudah empat desa yang dibentuk menjadi Desatana, diantaranya Desa Banding, Sukaraja, Waymuli Timur dan Desa Waymuli.
“Tahun ini kita akan bentuk satu Destana yakni Desa Kunjir. jadi, di Kecamatan Rajabasa ini merupakan Destana terbanyak yakni berjumlah lima ” ujarnya.
Lebih lanjut, setelah dibentuk menjadi desa tangguh bencana, programnya ke depan yaitu aparat di desa-desa beserta masyarakatnya, terutama tim sukarelawan satgas bencananya akan diberikan pembinaan tentang bagaimana untuk mengantisipasi bencana hingga pada upaya penanggulangan bencana.
Selain pembinaan program itu, tim sukarelawan (satgas) juga akan diberikan fasilitas penunjang kegiatan seperti seragam satgas.
“Harapan kita mudah-mudahan jika ada sumbernya kita akan beri alat penunjang seperti tenda, perlengkapan dapur umum dan senter, tetapi khusus di kecamatan rajabasa ini sebagai daerah yang paling terdampak bencana tsunami beberapa waktu lalu sudah banyak NGO yang masuk memberikan alat penunjang itu, jadi kita bersinergilah dengan mereka.”
Wahyu juga menyampaikan, pembentukan dan program desa tangguh bencana ini bertujuan agar aparat dan masyarakat di desa-desa itu minimal dapat melakukan upaya secara mandiri dalam mengatasi dan mengantisipasi potensi bencana, termasuk upaya penanggulangan bencananya.
“Desa desa yang menjadi sasaran untuk dibentuk menjadi desa tangguh bencana ini adalah Desa yang memiliki potensi bencana, baik dari bencana tsunami dan lainnya” ucapnya.
Perlu diketahui juga, selain mendapatkan pelatihan Destana juga terus dibentuk di setiap desa yang rentan dengan ancaman bencana.
“Destana sebagai satuan penanggulangan bencana di tingkat desa terus kita kuatkan. Selain mendapatkan pembinaan dan pelatihan, Destana juga terus kita bentuk di setiap desa yang rawan ancaman bencana” tegasnya.
Melalui kegiatan pembinaan ini, dirinya berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana sehingga dapat mengurangi resiko bencana (PRB).
Sementara pada acara tersebut Dinas Gulkarmat Lampung Selatan melalui Kepala Bidang (Kabid) Damkar Ruli Fikriansyah, SH, MH mengsosialisasikan dan edukasi pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Menurut Ruli, kegiatan tersebut sebagai langkah antisipasi kebakaran karena ancaman bahaya kebakaran dapat membawa bencana besar, dengan akibat yang sangat luas.
“Musibah kebakaran dapat menimbulkan kerugian, mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran itu, butuh kepedulian serta peran aktif semua pihak,” ujarnya.
Pihaknya memiliki fungsi pencegahan dan mengurangi resiko sekecil apapun dalam musibah kebakaran, untuk itu peran masyarakat yang terlatih dan paham tentang bahaya kebakaran, baik ditingkat kelurahan, lingkungan pasar, perkantoran, sangat dibutuhkan dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran.
“Dengan sosialisasi dan edukasi ini kami berharap, peserta dapat mengetahui dan menambah pengetahuan, serta wawasan terkait tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran, teori dasar api, kebocoran gas elpiji, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), serta penanganan awal jika terjadi kebakaran di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Melalui acara ini peserta diberikan materi, diantaranya kepemadaman, penanganan kebocoran gas elpiji, pengetahuan tentang APAR, serta praktek pemadaman api dengan metode tradisional.
“Memberi pengetahuan dasar kepada masyarakat tentang penanganan kebakaran, penyebab, tanda-tanda, dan penanganan kebakaran. Terutama yang disebabkan oleh gas elpiji. Sekaligus memberi tips agar tidak panik menghadapi api,” bebernya.
Sosialisasi dan edukasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada peserta, sehingga dapat membantu memberikan pertolongan atau upaya awal dalam penanganan bahaya kebakaran. Pihaknya juga mengimbau masyarakat, untuk peduli dengan upaya pencegahan bahaya kebakaran. Pemadaman dan pencegahan kebakaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga tanggung jawab masyarakat pada umumnya.
Sementara Jarsiman Kepala Desa Waymuli Timur dan Suryana Way Muli menyambut baik acara Pembinaan Desa Tangguh Bencana (Destana) tersebut.
“Kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat sekaligus sangat membantu masyarakat yang keterbatasan pengetahuan tentang tanggap bencana,” ujarnya.
Selaku pamong desa mereka menghimbau agar masyarakat yang mengikuti acara itu dapat benar benar mengikuti dan memahami apa yang disampaikan.
“Mudah mudahan melalui kegiatan ini masayarakat kedepannya lebih tanggap lagi terhadap bencana,” Tutupnya.
Pantauan media ini kegiatan yang dipusatkan di Aula Kantor kedua desa itu dihadiri oleh Sekretaria Kecamatan Rajabasa Drs. Komarudin, Masyarakat, jajaran Pemerintahan Desa Waymuli Timur dan Waymuli. (Rizki)
Comment