Jumat, 11 Agustus 2017
Protap riau.com, Rengat – Terkait, pemberitaan tentang penggerebekan warga terhadap toke karet HS (52) yang diduga berselingkuh dengan seorang janda SY di Dusun I, RT 02, Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat barat, pada Sabtu (4/8) sekitar pukul 19.00 WIB tidaklah benar. Hal ini dibantah Kepala Dusun I Desa Pematangjaya, Musdi kepada POSMETRO Indragiri , jum’at (11/8).
Dikatakan Musdi, kalau tidak ada penggrebekan warga yang sedang berselingkuh di Dusun I. Namun, diakuinya bahwa ada seorang janda berinisial SY sedang bertamu di rumah HS warga setempat sekitar pukul 19.00 WIB dan rumah dalam kondisi terang, semua lampu menyala.
“Memang betul ada seorang janda sedang bertamu di rumah HS, lalu ada warga yang minta klarifikasi pertemuan janda dengan tokoh masyarakat setempat tersebut.”Jelas Musdi.
Menurut Musdi rumah milik pak HS memang sepi, lampunya nyala dan pintu terbuka, dan yang melihat langsung pertemuan janda itu putranya pak HS bernama Budi. “Budi menanyakan mengapa janda itu bertamu di rumahnya.”Terang Musdi.
Ketika Budi marah, sebagai perangkat desa kata Musdi, dirinya ikut menyelesaikan masalah keluarga warganya tersebut yang salah paham.
“Semua sudah dijelaskan oleh Janda SY dan pak HS, dan masalahnya sudah selesai,” kata Musdi yang sudah menjabat dua tahun sebagai Kadus I.
Terpisah, ketua RT 02 Dusun I, Supangat menjelaskan, kalau memang ada persoalan keluarga yang terjadi di lingkungan RT yang dia pimpin. Namun, masalah keluarga tersebut sudah selesai setelah duduk satu meja dan mendengarkan klarifikasi dari masing-masing pihak.
“Tidak ada masalah lagi, semua sudah selesai setelah saya dengar klarifikasi mereka, hanya saja memang ada janda inisial SY warga setempat yang mengganggu suami orang, kebetulan suami orang itu memang orang kaya, ke depanya SY mengaku tidak lagi mengganggu suami orang.”Imbuhnya.
Hal senada juga dijelaskan tokoh masyarakat setempat, MA Nasution SH yang juga mantan advokat, kalau yang difitnah berselingkuh tersebut merupakan anak angkatnya, jika nama baik anak angkatnya (HS,red) terus masalahkan, maka akan dilaporkannya kepada polisi. “Ini fitnah, fitnah ini akan saya laporkan bersama perangkat desa ke polisi.”Tegasnya.
Sementara itu, putra HS bernama Budi menjelaskan, kalau dirinya tidak ada menggerebek ayahnya, dia hanya menanyakan mengapa bertamu saat rumah lagi sepi. “Tidak ada perselingkuhan saat saya jumpai di rumah itu.”Jelas Budi.
Lebih jauh dijelaskan Budi, saat dirinya selesai bertemu ayahnya dan janda SY yang bertamu di rumahnya, tidak benar ada ratusan warga, hanya sekitar 15 orang warga yang menghampirinya dan menanyakan serta ikut mendengar klarifikasi antara ayahnya dan keterangan janda SY.
“Tidak ada masalah lagi saat itu, saya juga sudah dengar masalahnya sudah selesai.”Jelasnya.
Terpisah, anak korban yang sudah difitnah berselingkuh, warga Jalan Seminai Pematangreba Dodi menjelaskan, kalau informasi hoax sudah beredar dan mengancam kenyamannya.
.
Dodi menjelaskan, kalau mertuanya tidak mungkin melakukan perbuatan asusila seperti yang di tuduhkan. “Dasar janda miskin, mau cari hidup senang merayu mertua saya, minta dinikahi pulak.”Kata Dodi.
Kata Dodi, dirinya sudah menenangkan keluarga istrinya kalau, janda yang mengganggu mertuanya akan dibikin pelajaran dengan memberikan cabe rawit kepada janda tersebut.”Kalau, saya tidak tenangkan keluarga istri saya, itu janda merayu mertua saya sudah dikasih cabe rawit di kemaluannya.”Jelas Dodi. (kdy).
Comment