Selasa, 27 September 2016
Protap riau.com, Rengat – 83 Siswa serta siswi SMKN 1 Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Jurusan Tekhnologi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL). Berdemonstrasi Pegang Arus Listrik, dan saat Siswa memegang Aliran Listrik, Tespen menyala saat di tempelkan kebahagian tubuh siswa.
Demonstrasi ini, Menguatkan pengetahuan Siswa dan siswi SMKN 1 Rengat Barat. Bahwa, Arus listrik (Sentrum) Tidak lah selalu Berbahaya.
“Di dalam kehidupan kita, Sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhan arus listrik. Mulai dari, Untuk penerangan rumah dan apa lagi dalam kebutuhan peralatan listrik rumah tangga.”Tutur Kepala SMKN 1 Rengat Barat Tasriadi.S.Pd M.Si Melalui guru Pembimbing jurusan TIPTL Adefis, Senin (26/9) Ketika di konfirmasi Protap riau.com di Sekolah tersebut.
Di katakan Adefis, Dalam Rangkaian listrik. Ada 3 jenis istilah yang digunakan yaitu Fasa, Netral dan Grounding/arde. ketiga komponen ini, Memiliki peran penting untuk mengaktifkan atau mengoperasikan semua peralatan Listrik Rumah tangga.
Adefis juga menambahkan, Fasa merupakan aliran listrik apabila dipegang akan mengeluarkan sentrum dan jika diuji dengan tespen akan menyala lampu tespen tersebut. Biasanya, Warna kabel dalam instalasi listrik Merah dan biru (PUIL). Sedangkan Netral, Merupakan Masa dengan warna hitam. Serta Grounding adalah sebagai pentanahan dan penangkal petir dengan biasanya kabel berwarna kuning.
Menurut Adefis, Selama ini asumsi di tengah-tengah masyarakat. Jika ke sentrum listrik akibatnya bisa fatal hingga menyebabkan kematian. 83 siswa jurusan TIPTL/Listrik SMKN 1 Rengat, Sudah membuktikan dan semua sudah mencoba memegang sentrum listrik. Tapi tidak ada rasanya, jika diuji pakai tespen di tubuh siswa menyala lampu tespen tersebut.”kata Adepis, S.Pd”, Saat didampingi rekannya Djunedi, S.Pd di kerumunan Siswa jurusan TIPTL Senin (26/9).
“Mengapa bisa demikian..?, ilmu nya adalah Pertama. Saat kita memegang sentrum listrik, Kita harus berdiri diatas kursi/meja yang terbuat dari kayu yang tidak memiliki sifat konduktor/penghantar listrik. Kedua saat memegang sentrum listrik tubuh atau tangan kita jangan memegang dinding yang terbuat semen/tembok. karena tembok, Memiliki sifat atau bahan konduktor. Ketiga, Saat memegang listrik usahakan tangan kita jangan basah karena sifat air bisa sebagai konduktor. “Terang Adepis.S.Pd.
Adefis juga menghimbau, jadi kesimpulannya, Saat tangan kita memegang sentrum listrik. Hindari kaki atau tangan kita kontak langsung dengan bumi. Ingat Adegan ini, dapat dilakukan bagi yang Sudah profesional dan Memiliki Safety yang telah terjaga.
“Mudah-mudahan dengan eksprimen ini, Bisa bermanfaat bagi masyarakat dan menimbulkan keberanian pada masyarakat memegang listrik atau tidak takut lagi jika kesentrum listrik.”Harap Adepis”. (KDY)
Comment