Sabtu, 21 Desember 2019
Protap riau.com, Lampung Selatan – Acara Tabligh Akbar dan Istighosah Dalam Rangka Mengenang 1 (Satu) Tahun Kejadian Tsunami Pada 22 Desember 2018 Lalu.Terdapat Secuil Cerita Yang Membuat Beberapa Masyarakat Geram.
Betapa tidak, informasi yang didapat oleh media ini dilapangan. Acara, yang diketahui masyarakat akan berlangsung meriah tersebut. Ternyata, tidak sesuai dengan rencana awal dan harapan masyarakat.
Hal tersebut, dikarenakan salah satu penggagas perencana kegiatan Diduga tidak ada kabar. Setelah, membawa Fail Profosal dan Profosal Jadi kegiatan yang siap sebar.
Nasrul.MS Selaku Penggagas, Sekaligus Koordinator Kegiatan menyampaikan. Awal, perencanaan Acara Tabligh Akbar dan Istighosah Dalam Rangka Mengenang 1 (Satu) Tahun Kejadian Tsunami. Perencanaan, awal sudah sangat matang, setelah profosal jadi tinggal disebar. Salah satu, koordinator yang bernama Yodistara Nugraha,setelah membawa fail sekaligus profosal jadi, satu minggu sebelum pelaksanaan tidak ada kabar.
“Kami sempat bingung, karena dana belum terkumpul dan Yudistara koordinator yang membawa profosal tidak ada kabar. Sedangkan, jadwal kegiatan sudah tidak lama lagi.”Ujarnya, Sabtu,(21/12/2019).
Atas kejadian tersebut, Nasrul yang akrab di sapa Yung tersebut kecewa terhadap Yudistara. Karena, sampai saat ini tampa ada kabar dan penjelasan tentang profosal yang dibawanya.
Menurut Yung, proposal yang dibawa oleh Yodistara Nugraha diantaranya. Untuk, intansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, Mentri Bahkan Presiden RI dan Lainnya.
“Profosal, yang dibawa Yodistara Nugraha banyak tidak sedikit. Karena, yang dibawa itu Failnya tinggal sebar lagi. Paling tidak, selaku koordinator yang diberikan beban membawa profosal, ada koordinasi,”Keluhnya.
Kendati demikian, acara Tabligh Akbar dan Istighosah Dalam Rangka Mengenang 1 (Satu) Tahun Kejadian Tsunami tetap akan berjalan. yang akan dilaksanakan, pada Minggu,(22/12/2019) Tepatnya, Dilapangan Limboenk Desa Kunjir.”Katanya.
Terpisah Halim.Ar, yang merupakan Ketua BPD Desa Kunjir saat ditemui media ini, kecewa setelah mendengar keterangan dari ketua pelaksanaan pada rapat akhir pemantapan pelaksana kegiatan yang dihadiri oleh Sabtudin Camat Kecamatan Rajabasa.
Menurutnya, sodara Yodistara Nugraha yang Diduga selaku koordinator setelah membawa profosal tidak ada kabar sampai saat ini. Sedangkan, sebelum pelaksanaan gaung kegiatan, sudah tersebar yang informasinya akan mengundang Menteri, Gubernur bahkan Orang nomor satu di Indonesia.
Akibat hal tersebut, selaku warga masyarakat Desa Kunjir merasa dipermalukan dengan adanya kejadian ini.”Tegasnya.
Halim.Ar berharap, kejadian ini tidak akan terulang lagi. Terlebih lagi, mengatas namakan masyarakat demi kepentingan pribadi.”Harapnya.
Sementara itu, Yodistara Nugraha saat dikonfirmasi melalui pesan Whats Appnya, Menyangkal Tudingan tersebut.
Menurut Yodis, dirinya hanya membawa undangan bukan profosal.
“Iya, saya engga urusin tentang proposal. Cuma, undangan ke bupati dan beberapa undangan ke pemerintah pusat,”Ujarnya.
Agar lebih menyakinkan lagi, Yodistara mempersilahkan mengecek kepenerima profosal.
“Tapi, kalo ada info saya bawa proposal silahkan di konfirmasi kepada yang nerima proposal dan kepada pemberi info,”Tukasnya, (Rizki)
Comment