PROTAP RIAU COM.DURI –
Kabar menggemparkan seputar pandemi Coronavirus Diease Nineteen (COVID-19) kembali menghebohkan masyarakat di Kecamatan Bathin Solapan, Duri, Minggu (23/8) sore.
Pasalnya, seorang warga yang berasal dari Desa Batang Dui, berinisial ALS (54) berjenis kelamin laki-laki dikabarkan wafat. Wafatnya ALS diketahui usai menghadiri pemakaman sang adik yang diketahui terkonfirmasi COVID-19.
Usai kabar duka itu, jenazah ALS pun sempat dipulangkan ke rumah duka. Tak lama, almarhum kembali dijemput menggunakan ambulan untuk di-swab.
Setelah dianalisa, hasil swab test terhadap jenazah ALS diketahui terkonfirmasi atau positif COVID-19. Kabar mengagetkan itu turut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bengkalis, dr. Ersan Putra TH.
Saat dikonfirmasi, dr. Ersan menegaskan bahwa almarhum ALS terkonfirmasi COVID-19. Alhasil, seluruh kontak eratnya pun wajib ditelusuri dalam rangkaian tracing contact.
“Iya, hasilnya (swab) sudah release. Terkonfirmasi COVID-19,” kata dr. Ersan kepada tim pinangkampai.com, Minggu sore. Setelah release-nya kabar itu, pihaknya pun segera menegaskan agar seluruh petugas medis yang sempat memberikan penanganan terhadap ALS untuk segera di-rapid test.
“Pertama, seluruh petugas yang awalnya sempat menangani almarhum untuk di-rapid. Kalau nanti hasilnya reaktif, dilanjutkan swab. Semoga tidak ada penularan lanjutan,” imbuhnya.
Sementara, saat dipulangkan ke rumah duka, beberapa warga dan tetangga almarhum diketahui sempat melayat. Hal itupun disebut menjadi polemik baru yang memungkinkan tracing kontak diperluas.
“(Para pelayat) Nanti kita tunggu arahan dari Satuan Tugas Penanganan (STP) COVID-19 Provinsi dulu, bila sekiranya ada potensi, maka tracing bisa kita perluas. Bisa saja nanti seluruhnya di-rapid. Tapi kita menunggu arahan lebih lanjut,” tegasnya.
Ersan menganjurkan seluruh pelayat dan keluarga almarhum untuk sementara waktu tetap menjalankan isolasi mandiri, hal itu disarankan agar potensi penularan dapat dihindarkan.
“Tolong, bavi siapa pun yang melayat dan keluarganya, tetap lakukan karantina mandiri dan jalankan protokol kesehatan dengan baik. Pakai masker dan bindarkan kontak fisik,” sarannya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya melibatkan UPT Puskesmas yang ada di Duri bakal segera melaksanakan tracing secara merata. Seluruh potensi penularan yang dimungkinkan dari almarhum ALS bakal ditelusuri secara terperinci.
“Kita upayakan semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Sebelumnya dikabarkan, informasi seputar wafatnya ALS telah tersiar luas di media sosial Facebook. Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Mandau, drg. Sri Sadono Mulyatno melalui Kabid Humas Iwan Ridwan membenarkan hal itu.
“Informasi itu benar, tapi kami tidak pernah menginformasikan data detail meliputi identitas dan alamat almarhum secara lengkap kepada masyarakat. Adapun yang telah beredar, itu sangat disayangkan. Identitas pasien atau almarhum wajib dijaga kerahasiaannya, kami tetap menjunjung kode etik profesi,” kata Iwan saat dikonfirmasi tim pinangkampai.com, Jumat (21/8).
Berdasarkan informasi yang diperoleh diketahui bahwa bahwa ALS wafat sekira pukul 10.15 WIB. Warga yang berdomisili di kelurahan Air Jamban itu diketahui dibawa ke fasilitas IGD RSUD Mandau pada Kamis (20/8) sekira pukul 08.30 WIB.
“Saat itu, almarhum diantar oleh keluarganya. Dan pihak keluarga tidak menerangkan riwayat perjalanan beliau sebelum dibawa ke RSUD, petugas pun melakukan penanganan terhadap almarhum di masa kritisnya tidak sesuai standar penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19,” tulis keterangan yang diperoleh tim di lapangan.
Mendapati keadaan ALS saat itu, petugas medis pun langsung melakukan penanganan sesuai keluhan dan kondisi saat itu. Setelah penanganan beberapa saat, kondisi pasien kian melemah dan sekira pukul 09.15 WIB ALS dinyatakan meninggal dunia.
Merasa tak curiga dengan risiko jangkitan COVID-19, petugas medis pun mempersiapkan jenazah untuk segera dipulangkan ke rumah duka. Pada saat itu, keluarga almarhum diketahui tak kunjung memaparkan riwayat perjalanan ALS secara gamblang.
“Karena tidak adanya informasi yang jelas, jenazah pun dipulangkan ke rumah duka setelah sempat diberikan penanganan medis,” terang informasi yang diterima.
Tak berselang lama, dr. Romaito Nasution, Dokter Spesialis Paru di RSUD Mandau mendapatkan informasi bahwa adik kandung Almarhum ALS yakni AS juga telah wafat sebelumnya di RS COI Rumbai.
Mendapat informasi itu, dr. Romaito pun menginstruksikan kepada petugas untuk kembali menjemput jenazah dari rumah duka untuk kembali dibawa ke RSUD Mandau.
“Sesampainya di RSUD, petugas melakukan pengambilan sampel swab untuk kemudian segera dianalisa,” sebagaimana tertulis lengkap.
Informasi yang diterima redaksi memuat bahwa pihak RSUD Mandau memeroleh informasi bahwa ALS dan AS diketahui baru saja pulang dari Jakarta untuk menghadiri pemakaman adiknya berinisial RS yang juga wafat dalam status terkonfirmasi COVID-19.
Jajaran RSUD Mandau menilai pihak keluarga ALS tidak jujur dalam memberi keterangan terkait gejala penyakit yang dialami dan riwayat perjalanan almarhum.
Atas hal itu, pihaknya pun sungguh menyayangkan. Selanjutnya jenazah ALS dipersiapkan di ruang isolasi dalam rangkaian pemulasaran jenazah untuk kemudian dimakamkan sesuai protap COVID-19.
“Almarhum ALS kemudian dimakamkan dengan protokol COVID-19 di taman pemakaman umum (TPU) Jambon sekira pukul 16.45 WIB. Pemakaman berjalan lancar hingga selesai,” pungkasnya (J.St).
Comment