Sabtu, 11 Agustus 2018
Protap riau.com, TEMBILAHAN – Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan mengungkapkan kekecewaannya terhadap kekeliruan pengelolaan pusat kuliner Kelapa Gading Tembilahan.Menurutnya, bangunan yang seyogyanya dijadikan sebagai lokasi berkumpulnya keluarga tersebut, kini telah beralih fungsi menjadi seperti tempat hiburan malam.
Bagaimana tidak, Bupati Wardan menilai banyak terdapat ketidaksesuaian yang terjadi dalam operasional lokasi yang dibangun menggunakan dana CSR tersebut.
“Sudah menjadi rahasia umum, silahkan dicek. Seharusnya jam 12 malam ditutup, tapi tidak. Seharusnya terang-benderang, tapi nyatanya gelap gulita,” ungkapnya saat menghadiri kegiatan di salah satu rumah tokoh masyarakat di Tembilahan, belum lama ini.
Padahal, lanjut Bupati Wardan, pelaksanaan pembangunan pusat kuliner yang terletak di Jalan HR Soebrantas Tembilahan tersebut bukanlah suatu hal yang mudah.Dalam prosesnya, dia mengaku harus mendatangi beberapa perusahaan guna meminta kontribusi demi tercapainya pembangunan lokasi yang semestinya menjadi kebanggaan warga itu.
Banyaknya ketidaksesuaian dari tujuan dan kesepakatan awal pembangunan pusat kuliner Kelapa Gading, diakui Bupati Wardan membuat dirinya gerah. Dia berniat untuk mengubah citra negatif yang lahir dari kekeliruan pengelolaan destinasi kuliner masyarakat tersebut.
Untuk itu, Bupati Wardan mengajak segenap perangkat kawasan setempat, mulai dari Ketua RT, Ketua RW, Lurah dan Camat serta instansi terkait untuk memperbaiki kekeliruan yang terjadi itu, dan mengembalikan Kelapa Gading sebagai pusat kuliner keluarga.
“Kita harus bersama-sama menggapai motto Tembilahan sebagai Kota Ibadah seperti sediakala. Kalau ada kegiatan maksiat harus dibasmi. Periode pertama mungkin Saya belum maksimal, tapi ini sudah tidak bisa lagi,” tukasnya.(ADV/McRiau/SLH)
Comment