by

Zaman Udah Susah, Di Pasar Desa Sungai Baung Pedagang Ramai Pembeli Sepi

Jumat, 31 Agustus 2018

Keterangan fhoto Pasar Desa sungai Baung ramai penjual tapi sepi pembeli.
Keterangan fhoto Pasar Desa sungai Baung ramai penjual tapi sepi pembeli.

Protap riau.com, RENGAT BARAT – Pasar Mingguan Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu pada kamis 29/8 terlihat Ramai Pedagang (Penjualan) namun Para Pembeli sepi, hal ini dikarenakan harga TBS kelapa sawit, yang sebagai penopang ekonomi di wilayah itu harga stagnan tak kunjung naik dan masih tetap harga berkisar 800 rupiah per kilogram.

” maklum bang.. Saingan sesama penjual banyak tapi pembeli di wilayah ini sepi di beberapa pekan terakhir, ” kata Sahar salah seorang pedagang sayur mayur di pasar Desa sungai Baung, kamis (29/8).02
Dikatakan Sahar, kalau dari yang saya dengar keluhan mereka para pembeli ini berkurang karena harga TBS kelapa sawit rendah alias murah, apa lagi harga karet yang menjadi salah satu faktor pendukung ekonomi masyarakat di seputar wilayah eks transmigrasi ini tak kunjung naik, ” selalu dan selalu tentang harga karet yang murah yang menjadi cerita khususnya para ibu ibu yang acap kali saya dengar,”Katanya.

Menurut salah seorang warga pengunjung di pasar sungai baung yang sedang ber belanja, Syari’ah mengatakan Pasar sungai baung sepi pembeli, tapi ramai penjual karena disebabkan harga TBS Kelapa sawit stagnan dan tak kunjung naik lebih kurang dalam kurun waktu dua bulan terakhir, “harga sawit sampai saat ini tetap saja berkisar 800 rupiah per kilogram nya dan gak naik juga gak turun,”Ucapnya 03
Menurut nya, dengan Harga sawit Rp 800 perkilogram ini warga masyarakat menilai harga tersebut masih rendah, sebab harga sembila bahan pokok saat ini rata rata tinggi , sehingga kebutuhan pokok yang harus dibeli tidak lagi terjangkau dengan harga sawit yang masih rendah.

” Dengan harga sawit terus saja rendah saya titip pesan sama pihak pemerintah agar hendaknya pemerintah ambil sikap untuk bantu masyarakat, apa lagi saya pernah baca di koran, harga sawit di kabupaten Inhu lebih rendah harganya ketimbang harga di kabupaten tetangga seperti di kabupaten kuansing, Kabupaten Pelelawan, dan Kabupaten Inhil dan selisih harga sampai Rp 200 pula itu, jadi tolong sampai kan pesan saya ini sama pihak Pemerintah pak ya..? ” ujar nya (kdy)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed