by

STB Nyaris Tak Tersentuh Pembangunan

48578255437-jembatan_antara_desa_sungaitohor_dan_desa_sungaitohor_barat,_di_kecamatan_tebingtinggi_timur,_kepulauan_meranti,_riauFoto:Moc

Sabtu,26 Juli 2014
Protap Riau.Com, SELATPANJANG – Desa Sungaitohor Barat (STB) di Kecamatan TebingtinggiTimur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, nyaris tidak tersentuh program pembangunan. Jembatan penghubung ke pusat Kecamatan yang sempat ambruk tahun lalu, hingga kini belum dibangun permanen.

Demikian diungkapkan Kepala Desa Sungaitohor Barat, Nurdiansor, kepada wartawan di Selatpanjang, Minggu (20/7/2014). Dikatakannya, sejak jembatan kayu itu ambruk, jembatan tersebut hanya bisa diperbaiki seadanya, hingga kini belum dibangun permanen.

“Memang bisa dilalui, tapi masih sangat membahayakan. Jembatan penghubung antar desa itu hanya bisa kami perbaiki seadanya karena keterbatasan dana. Sekarang hanya kerangka kayu dan alas papan yang menjadi jembatan pengubung,” ungkapnya.

Kades STB ini mengaku sudah beberapa kali mengusulkan pembangunan permanen jembatan itu, seperti melalui kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) supaya pembangunan jembatan tersebut diakomodir lewat program APBD.

“Tapi sampai saat ini belum terealisasi. Kalau tidak segera dibangun permanen, takut jembatan penghubung seadanya itu ambruk lagi, Jika itu terjadi maka akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di desa kami,” ujarnya.

Selain berpengaruh bagi perekonomian masyarakat, ia menambahkan jembatan penghubung ini juga merupakan akses satu-satunya bagi anak-anak sekolah dan masyarakat menuju pusat Kecamatan Tebingtinggi Timur di Desa Sungaitohor.

“Jelas keberadaan jembatan itu sangat penting bagi semua kalangan masyarakat. Untuk itu sangat beralasan jika masyarakat dan pemerintah desa terus berteriak meminta agar jembatan penghubung ini segera dibangun secara permanen,” ucapnya.

Kades menambahkan, dengan terus meningkatnya dana APBD Kabupaten Kepulauan Meranti, mestinya daerah ini mampu meningkatkan percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur dasar di perdesaan.

“Namun hingga lima tahun usia Kepulauan Meranti, akses jembatan penghubung antar desa ini nyaris tidak tersentuh pembangunan. Sampai hari ini kondisi bangunan jembatan yang menjadi nadi ekonomi masyarakat masih diabaikan,” tambahnya.(MOC/Dk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed