by

PAMALAYU “MISI MUHIBAH KERTANEGARA TERHADAP KERAJAAN SWARNA BHUMI (DHARMASRAYA) KALA ITU

Senin, 26 Agustus 2019

Protap Riau.com, Dharmasraya – Pada tanggal 24 Agustus kemaren, resmi dibuka Perhelatan akbar Pamelayu di Musium Nasional di Jakarta. Pembuka, pertama sebagai diskusi tentang maksud dan tujuan serta divinisi PAMALAYU yang sesungguhnya.

Pamalayu dalam kitab kuno Negarakrtagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca tahun 1365 M. Didalam, kitab tersebut dijelaskan antara lain: Demi pulau bawahan, paling dahulu Melayu, Jambi, Palembang, Keritang, Teba dan Dharmasraya pun juga ikut disebut Kendis, Kahwas, Minangakabau, Siyak, Rekan, Kampar dan Pane, Kampe, Haru, dan Mandahiling juga, Tumihang, Perlak, dan Barat.

Ini merupakan, isi kitab kuno yang ditulis oleh sastrawan Mojopahit dikala itu. Dalam, berbagai ilmuan kepurbakalaan dan sastrawan memyimpulkan bahwa Dharmasraya adalah daerah yang sangat penting didalam kerajaan Melayu dan juga bagi kerajaan Mojopahit. Dalam, versi diatas bahwa Dharmasraya masih merupakan daerah bawahan kerajaan Mojopahit pada sekitar tahun 1365 M. Pada saat, kitab sastra tersebut ditulis oleh Mpu Prapanca.

Kota Dharmasraya, pada tahun 1286 telah menjadi pusat pemerintahan atau ibu kota kerajaan Melayu dan sebelum Mpu Prapanca menulis kitabnya bahwa Dharmasraya kota penting untuk persingahan para raja dan dewana.

Pamalayu sendiri, adalah perjalan misi mulia dari Kertanegara ke kerajaan Swarnabhumi. Guna, menghibur masyarakatnya yang ada di tanah Melayu.

Pamalayu juga, bisa dilihat penulisan dari Prasasti Dharmasraya yang dipahat pada alas Arca Amoghapasa yang berangkat pada tahun 1286 M.

Pamalayu, yang ditulis di arca Amoghapasa yang berbunyi: bahwa seluruh rakyat bhumi melayu bersukah cita menyambut kedatangan arca amoghapasa dari bhumi jawa. Dan tulisan itu, disebutkan tiga nama daerah: Swarnabhumi, Dharmasraya dan (bhumi) Melayu. (Erman Ali)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed